Widget HTML #1

Demam Tinggi pada Orang Dewasa, Konsep dan Penanganan

Demam atau juga disebut pireksia adalah suhu tubuh yang lebih tinggi dari normal. Demam adalah gejala yang disebabkan oleh berbagai macam penyakit, dapat terjadi pada siapa saja baik anak ataupun dewasa. Pada tulisan Repro Note kali ini, kita secara khusus akan membahas mengenai demam tinggi pada orang dewasa. Sedangkan pada anak sudah di ulas sebelumnya ( Baca: Perawatan Anak Demam). 

Demam Tinggi pada Orang Dewasa, Konsep dan Penanganan
Foto by AndrewLozovyi on depositphotos.com

Demam Tinggi Pada Orang Dewasa, Penyebab sampai Penanganan

Definisi

Demam adalah peningkatan suhu tubuh melebihi 38 ° C  yang diukur dengan termometer oral atau 38,2°C  yang diukur dengan termometer rektal. Banyak orang menggunakan istilah "demam" secara tradisional untuk menggambarkan suhu tubuh yang terlalu hangat padahal belum melakukan pengukuran suhu.

Suhu tubuh bervariasi sepanjang hari, dimana  suhu paling rendah biasanya di pagi hari dan suhu tubuh tertinggi terjadi pada sore hari dan bisa mmencapai 37,7 ° C.

Demam juga tidak berlangsung pada suhu yang  konstan. Kadang suhu mencapai puncaknya pada waktu tertentu dan kemudian kembali normal beberapa jam kemudian. Jenis ini disebut demam intermiten. Atau kondisi demam bervariasi tetapi tidak pernah kembali ke suhu normal. Demam ini disebut demam remittent.

Demam bukan merupakan penyakit. Tapi merupakan tanda adanya penyakit atau gangguan di dalam tubuh. Sehingga selain mengidetifikasi demam, yang lebih penting adalah mengidentifikasi dan menangani penyebab demam itu sendiri.

Sebenarnya, demam dengan kisaran suhu 38 ° hingga 40 ° C  masih  dapat ditoleransi dengan baik oleh orang dewasa yang sehat. Namun, demam sedang mungkin sedikit berbahaya pada orang dewasa dengan gangguan jantung atau paru-paru karena demam menyebabkan detak jantung dan laju pernapasan meningkat.

Namun demam tinggi pada orang dewasa seperti suhu  41 ° C  dapat merusak dan membahayakan tubuh. Suhu yang sangat tinggi  ini dapat menyebabkan kerusakan dan akhirnya kegagalan sebagian besar organ.

Penyebab

Zat yang menyebabkan demam disebut pirogen yang  bisa berasal dari dalam atau luar tubuh.  Mikroorganisme dan toksin  yang dihasilkannya  adalah contoh pirogen yang terbentuk di luar tubuh. Pirogen yang terbentuk di dalam tubuh biasanya diproduksi oleh monosit dan makrofag. Pirogen dari luar tubuh dapat menyebabkan demam dengan cara menstimulasi tubuh untuk melepaskan pirogen internal  atau secara langsung mempengaruhi area otak yang mengontrol suhu.

Demam juga dapat terjadi akibat peradangan, reaksi terhadap obat, reaksi alergi, gangguan autoimun, dan kanker seperti  leukemia, limfoma, atau kanker ginjal.

Obat terkadang menyebabkan demam. Misalnya, antibiotik seperti penisilin dan obat sulfa. Obat-obatan terlarang tertentu seperti kokain, amfetamin, atau phencyclidine, anestesi, dan obat antipsikotik.

Infeksi dan Peradangan

Infeksi virus adalah salah satu penyebab paling sering demam tinggi pada orang dewasa. Gejala umumnya dapat berupa pilek, sakit tenggorokan, batuk, suara serak, dan nyeri otot. Sebagian besar penyakit virus ini akan membaik seiring waktu, dan tidak memerlukan antibiotik. Gejala dapat diobati dengan menggunakan obat anti demam yang dapat dibeli tanpa resep.

Infeksi bakteri yang menyebabkan demam tinggi pada orang dewasa dapat mempengaruhi hampir semua sistem organ dalam tubuh. Untuk jenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri, maka diobati dengan antibiotik.

Infeksi jamur juga dapat mempengaruhi sistem organ apapun pada  tubuh manusia. Pada kasus ini digunakan obat antijamur untuk mengobati infeksi.

Orang-orang tertentu yang bekerja dengan hewan dapat terkena bakteri langka yang dapat menyebabkan demam. Jenis Bakteri ini bisa ada pada ternak, produk susu yang tidak dipasteurisasi, dan urin hewan yang terinfeksi.

Siapa pun yang bepergian, dapat mengalami demam setelah terpapar berbagai makanan baru, racun, serangga, atau penyakit yang ada di area tujuan dari wisatawan tersebut. Untuk mencegahnya, Sebelum bepergian ke negara tertentu seseorang biasanya akan di vaksin terlebih dahulu.

Obat-obatan

Demam dapat terjadi setelah memulai pengobatan baru, dan akan hilang setelah obat dihentikan. Beberapa obat yang telah dikaitkan dengan demam antara lain antibiotik beta-laktam, procainamide (Procanbid), isoniazid, alpha-methyldopa, quinidine (Quinaglute Dura-Tabs), dan diphenylhydantoin.

Demam juga bisa disebabkan oleh respons alergi terhadap obat atau pengawet dalam obat bahkan bisa terjadi reaksi anafilaksis.

Bekuan Darah

Kadang-kadang gumpalan darah dapat berkembang di kaki seseorang, menyebabkan pembengkakan dan nyeri di betis, juga menyebabkan demam tinggi pada orang dewasa. Bagian dari bekuan ini dapat pecah dan masuk ke paru-paru menyebabkan emboli paru.

Hal ini dapat menyebabkan nyeri dada dan kesulitan bernapas. Dalam kedua kasus tersebut, seseorang dapat mengalami demam karena peradangan pada pembuluh darah. Seseorang dengan gejala-gejala ini harus pergi ke rumah sakit.

Kanker

Kanker dapat menyebabkan demam tinggi pada orang dewasa dengan berbagai cara termasuk pembentukan pirogen, bahan kimia yang menyebabkan demam. Tumor di otak dapat mengganggu regulasi termostat di hipotalamus untuk mengatur suhu tubuh dengan benar. Beberapa jenis obat yang dikonsumsi pasien kanker juga dapat menyebabkan demam.

Fakor lain

Kadang-kadang, suhu tubuh yang tinggi dapat terjadi ketika olahraga berat dan ketika tubuh terkena cuaca panas atau  lembab.

Selain itu, beberapa orang memiliki penyakit medis yang mengganggu sistem kekebalan dan membuat infeksi lebih mudah menyerang tubuh. Demam pada seseorang dengan penurunan daya tahan tubuh bisa berbahaya.

Penyakit autoimun seperti lupus eritematosus sistemik, arthritis reumatoid, poliarteritis nodosa juga  dapat dikaitkan dengan demam karena terpicu oleh proses peradangan yang terjadi.

Tipe Demam

Karena demam memiliki banyak penyebab yang berbeda, demam biasanya diukur berdasarkan berapa lama berlangsung dan seberapa tinggi suhunya. Secara umum tipe demam diklasifikasikan lima jenis utama, yaitu :

Demam intermiten

Demam ini memiliki sifat yang berfluktuasi yang hilang timbul  antara suhu normal dan kenaikan suhu tubuh sepanjang hari.

Demam Remiten

Merupakan tipe demam dengan suhu berfluktuasi, tetapi saat suhu turun tidak pernah kembali ke suhu normal.

Demam Hektik

Demam intermiten atau remiten dengan suhu berubah-ubah sepanjang hari, dengan selisih setidaknya 1,4 derajat Celcius antara suhu tertinggi dan terendah.

Demam Continous

Juga disebut demam “berkelanjutan”, merupakan  tipe demam berkepanjangan dengan sedikit atau tanpa perubahan suhu sepanjang hari.

Relapsing 

Merupakan tipe demam intermiten yang meningkat lagi setelah beberapa hari  atau minggu setelah suhu normal. Jenis demam ini umum terjadi pada gigitan hewan dan penyakit seperti malaria.

Pemeriksaan dan Diagnosis

Pada  awal mengevaluasi orang dengan demam akut, biasanya dokter atau petugas kesehatan akan  fokus pada dua masalah umum:

Mengidentifikasi gejala lain seperti sakit kepala atau batuk. Gejala ini membantu mempersempit kisaran kemungkinan penyebabnya.

Menentukan apakah orang tersebut sakit parah atau kronis.  Banyak dari kemungkinan infeksi virus akut yang sulit didiagnosis secara spesifik. Membatasi pengujian pada orang yang sakit parah atau kronis dapat membantu menghindari penggunaan pemeriksaan penunjang yang tidak perlu.

Jenis pemeriksaan penunjang  tergantung pada apa yang ditemukan oleh dokter pada saat anamnese/wawancara dan hasil pemeriksaan fisik.

Jika penderita demam menunjukkan kelainan tertentu, pengujian mungkin diperlukan. Dokter akan menentukan pemeriksaan lanjutan  berdasarkan temuan tersebut.

Jika dibutuhkan, beberapa jenis tes atau pemeriksaan penunjang yang dilakukan antara lain:

  • Pemeriksaa Darah lengkap
  • Rontgen dada
  • Urinalisis

Peningkatan jumlah sel darah putih biasanya mengindikasikan infeksi. Proporsi berbagai jenis sel darah putih atau hitungan diferensial  memberikan petunjuk lebih lanjut. Misalnya, peningkatan neutrofil menunjukkan infeksi bakteri yang relatif baru. Peningkatan eosinofil menunjukkan adanya parasit, seperti cacing pita atau cacing gelang.

Selain itu, darah dan cairan tubuh lainnya dapat dikirim ke laboratorium untuk kultur. Tes darah lain dapat digunakan untuk mendeteksi antibodi terhadap mikroorganisme tertentu.


Cara Mengatasi Demam Pada Orang Dewasa

Karena demam membantu tubuh bertahan dari infeksi dan karena demam itu sendiri tidak berbahaya kecuali jika lebih tinggi dari 40°C, ada beberapa perdebatan mengenai apakah demam harus dirawat atau tidak.

Namun, penderita demam tinggi umumnya merasa jauh lebih baik bila demamnya ditangani. Selain itu, orang dengan kelainan jantung, paru-paru dan penderita demensia dianggap berisiko khusus mengalami komplikasi berbahaya jika mereka mengalami demam sehingga harus ditangani.

Terdapat beberapa cara mengatasi demam pada orang dewasa. Secara umum, demam dapat dikurangi dengan ibuprofen atau acetaminophen. Kedua obat membantu mengendalikan rasa sakit dan mengurangi demam. Kadang-kadang, kombinasi acetaminophen dan ibuprofen juga digunakan untuk mengatasi demam.

Efek samping ibuprofen antara lain mual dan muntah. Pada kasus yang jarang bisa menimbulkan diare, dan sakit perut. Orang dengan penyakit gastritis, penyakit ginjal, wanita hamil, dan alergi aspirin harus menghindari penggunaan ibuprofen.

Selain mengkonsumsi obat antipiretik, berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi demam pada orang dewasa :

  • Minum banyak cairan untuk membantu mendinginkan tubuh dan mencegah dehidrasi.
  • Makan makanan ringan  dan rendah serat agar mudah dicerna.
  • Beristirahatlah yang banyak.
  • Mandi dengan  air yang sedikit hangat, bukan dingin. Atau oleskan waslap basah ke dahi dan pergelangan tangan.
  • Berpakaian yang longgar dan bahan yang mudah menyerap keringat.

Hubungi dokter segera jika mengalami demam bersama dengan salah satu gejala berikut:

  • Perubahan fungsi mental, seperti kebingungan
  • Sakit kepala, leher kaku, atau keduanya
  • Bintik-bintik merah kecil, datar, berwarna keunguan pada kulit (petechiae), yang menandakan adanya pendarahan di bawah kulit
  • Denyut jantung cepat atau pernapasan cepat
  • Sesak napas (dispnea)
  • Suhu yang lebih tinggi dari 40 ° C atau lebih rendah dari 35 ° C
  • Perjalanan baru-baru ini ke daerah di mana penyakit menular yang serius seperti malaria biasa terjadi (endemik)
  • Penggunaan obat baru-baru ini yang menekan sistem kekebalan (imunosupresan)

Orang yang mengalami demam dan disertai tanda-tanda diatas harus segera ke dokter atau fasilitas kesehatan.

Kesimpulan

Kebanyakan demam pada orang Dewasa  disebabkan oleh infeksi baik saluran pernapasan atau saluran Pencernaan.

Jika penderita demam memiliki tanda-tanda waspada, harus segera memeriksakan diri ke dokter atau pelayanan kesehatan.

Dokter biasanya dapat mengidentifikasi infeksi berdasarkan riwayat medis singkat, pemeriksaan fisik, dan kadang-kadang beberapa pemeriksaan penunjang  sederhana, kemudian dokter menggunakan hasil ini, untuk menentukan tes lain yang diperlukan.

Pemberian acetaminophen atau NSAID biasanya menurunkan demam dan biasanya membuat orang merasa lebih baik, meskipun bagi kebanyakan orang, pengobatan tidak penting.

Pada orang tua, infeksi cenderung menyebabkan demam, dan gejala lain mungkin kurang terlihat.

Referensi:

  1. Larry M. Bush. 2020. Fever in Adults. Charles E.Schmidt College of Medicine. Florida Atlantic University. MSD Manual
  2. Charles Patrick Davis. 2020. Fever in Adults. Emedicine Health. https://www.emedicinehealth.com/ fever_in_adults/ article_em.htm
  3. Dan Brennan. 2021. What Are the 5 Types Of Fever. Medicine Net.
  4. Karen Justiniano. 2021. Fever in Adults: When To Worry. https://www.stamfordhealth.org/ healthflash-blog/ primary-care/ fever-in-adults-when-to-worry/
  5. Harvard Health Pubishing. 2020. Treating Fever in Adults. https://www.health.harvard.edu/ staying-healthy/ treating-fever-in-adults

Zul Hendry
Zul Hendry Dosen Program Studi Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yarsi Mataram