Widget HTML #1

Konsep Infeksi, Dari Penyebab Sampai Pencegahan

Infeksi mengacu pada masuknya mikroorganisme atau patogen ke dalam tubuh dan menyebabkan kerusakan. Banyak jenis Organisme yang menyebabkan infeksi antara lain virus, bakteri, parasit, dan jamur.

Terdapat banyak cara dan mekanisme seseorang bisa tertular infeksi, bisa dari orang lain, melalui makanan, air yang terkontaminasi, atau gigitan serangga. Pada artikel ini kita akan mengulas tentang konsep infeksi, meliputi jenis, tanda dan gejala, penyebab, dan bebrapa hal yang terkait.

Konsep Infeksi, Dari Penyebab Sampai Pencegahan
Image by PublicDomainPictures from Pixabay

Konsep Dasar Infeksi

Definisi

Menurut potter dan Perry, Infeksi adalah proses invasi oleh mikroorganisme dan berploriferasi didalam tubuh manusia yang meneybabkan kondisi sakit.

Menutut linda Tietjen, Infeksi adalah peristiwa masuk dan penggandaan mikroorganisme di dalam tubuh penjamu.

Menurut kozier, infeksi adalah invasi tubuh oleh mikroorganisme dan berpoliferasi dalam jaringan tubuh.

Dari berbagai definisi tentang infeksi diatas dapat disimpulkan bahwa infeksi adalah peristiwa masuknya mikroorganisme kedalam tubuh penjamu yang dpat menyebabkan sakit, patogen mengganggu fungsi normal tubuh dan dapat berakibat luka kronis, gangren, kehilangan organ tubuh, dan bahkan kematian. 

Jenis Infeksi

Proses dan jenis infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh akan tergantung pada jenis mikroorganisme yang menyebabkannya. Beberapa jenis patogen memiliki sedikit efek pada sistem kekebalan tubuh, namun beberapa jenis lain menghasilkan zat inflamasi atau peradangan yang memicu respons imun negatif. 

Jenis mikroorganisme yang menyebabkan infeksi adalah virus, bakteri, parasit, jamur, dan prion.

Infeksi virus

Pada jenis infeksi yang disebabkan oleh virus. Virus akan menyerang dan menempelkan dirinya ke sel. Saat virus memasuki sel, virus meninggalkan materi genetik yang memaksa sel untuk bereplikasi. Ketika sel mati, ia akan melepaskan virus baru yang kemudian akan menginfeksi sel lain.

Tidak semua virus bekerja dengan cara menghancurkan sel. Beberapa jenis virus bereaksi dengan cara mengubah fungsi sel. 

Jenis Virus tertentu juga dapat menyebabkan kanker karena mereka memaksa sel untuk bereplikasi secara tak terkendali.

Beberapa jenis Infeksi yang disebabkan oleh virus antara lain seperti penyakit influenza,  SARS, Covid-19, HIV, Herpes, dan sebagainya. 

Virus tertentu bisa tinggal menetap dalam tubuh manusia namun dalam kondisi tidak aktif. Namun jika terjadi seuatu yang bisa menjadi faktor pencetus maka virus ini bisa aktif kembali. Contoh jenis ini adalah virus herpes simpleks atau virus varicella-zoster.

Pengobatan untuk infeksi virus berfokus pada pengobatan simtomatis atau mengatasi gejala gejala sampai sistem kekebalan membersihkan infeksi tersebut. Namun beberapa infeksi virus dapat diobati dengan obat antivirus, seperti herpes dan hepatitis C.

Infeksi Bakteri

Infeksi bakteri biasanaya disebabkan oleh strain bakteri berbahaya yang masuk kedalam tubuh. Bakteri adalah mikroorganisme kecil bersel tunggal dalam berbagai bentuk dan ukuran serta dapat ditemukan di semua jenis lingkungan, termasuk di tubuh manusia. 

Tidak semua bakteri berbahaya, ada jenis bakteri di dalam tubuh yang dapat membantu dan tidak menyebabkan penyakit. Contohnya bakteri di saluran pencernaan dapat membantu pencernaan dan menjaga keseimbangan tubuh.

Contoh infeksi bakteri antara lain meningitis bakteri, pneumonia, TBC, bisul, dan lain-lain.

Infeksi bakteri biasanya diobati dengan antibiotik. Obat golongan antibiotik akan menghentikan pertumbuhan dan  membunuh bakteri yang ada. Terdapat berbagai jenis golongan  antibiotik yang khasiatnya untuk jenis bakteri tertentu. Sehingga jenis antibiotik yang  diresepkan oleh dokter akan tergantung pada jenis bakteri sumber infeksi.

Yang perlu menjadi catatan adalah kita harus selalu minum antibiotik sesuai resep, dan pastikan untuk diminum sampai tuntas, walaupun jika  sudah merasa sembuh setelah beberapa hari. Konsumsi antibiotik yang tidak tuntas dapat menyebabkan resistensi atau kebalnya bakteri terhadap jenis antibiotik tersebut.

Infeksi parasit

Parasit adalah jenis organisme yang tergantung pada organisme lain untuk bertahan hidup. Beberapa jenis parasit tidak mempengaruhi orang secara nyata, namun jenis tertentu akan tumbuh, bereplikasi, dan menyerang sistem organ.

Jenis parasi antara lain  protozoa (parasit yang hanya terdiri dari satu sel) dan cacing . Contoh penyakit infeksi parasit adalah malaria, infeksi cacing pita, kudis, serta kutu kepala.

Infeksi parasit diobati dengan obat-obatan pembasmi parasit, tergantung jenis parasit dan seberapa parah gejala penyakit yang ditimbulkan.

Infeksi Jamur

Jamur  bisa hidup di berbagai jenis lingkungan. Sama seperti bakteri, terdapat jenis jamur yang berada di kulit dan di dalam tubuh.

Jenis jamur yang disebut mikosis dapat menyebabkan infeksi, seperti infeksi kuku jamur dan kaki atlet.

Infeksi jamur juga dapat menyebabkan radang paru-paru yang disebabkan oleh jamur aspergillus. Infeksi jamur pada paru-paru dapat mengancam jiwa terutama pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Jenis infeksi jamur lainnya dapat terjadi pada selaput mulut dan organ reproduksi. Kondisi ini juga bisa mengancam jiwa.

Infeksi jamur diobati dengan obat antijamur. Jenis obat antijamur yang diresepkan dokter  akan tergantung pada jenis infeksi jamur yang menyebabkan gejala timbulnya gejala penyakit.

Gejala Umum Infeksi

Gejala infeksi akan tergantung pada jenis infeksi. Tanda-tanda umum infeksi antara lain:

  • Demam dan kedinginan
  • Pegal-pegal 
  • Kelelahan
  • Kongesti
  • Batuk
  • Bersin
  • Masalah pencernaan seperti  mual, muntah, atau diare

Tanda  infeksi lain yang lebih serius antara lain :

  • Sesak napas
  • Sakit kepala parah, terutama jika demam
  • Ruam
  • Pembengkakan yang tidak dapat dijelaskan
  • Nyeri dada

Komplikasi

Beberapa komplikasi yang muncul akibat infeksi seperti pneumonia atau meningitis, dapat mengancam jiwa.

Jenis infeksi tertentu juga dikaitkan dengan kanker seperti human papillomavirus yang terkait dengan kanker serviks, Helicobacter pylori yang terkait dengan kanker lambing, dan hepatitis B dan C yang terkait dengan kanker hati.

Infeksi juga bisa diam atau dorman dan akan muncul jauh di kemudian hari. Cacar air adalah salah satu contohnya, dimana mungkin menyebabkan herpes zoster pada orang dewasa yang menderita cacar air ketika mereka masih muda

Penularan Infeksi

Ada banyak cara di mana infeksi diperoleh, termasuk dari kontak langsung dan tidak langsung, melalui makanan atau air yang terkontaminasi, atau dari gigitan serangga.

Kontak langsung

Cara mudah untuk tertular infeksi adalah dengan melakukan kontak dekat dengan orang atau hewan yang terinfeksi:

  • Kontak langsung dari orang ke orang lain dapat menyebar ketika orang yang terinfeksi menyentuh, batuk, bersin, atau bernafas di dekat orang yang tidak terinfeksi.
  • Infeksi dari orang ke orang lain dapat menyebar melalui hubungan initim.
  • Seseorang yang hamil dapat menularkan infeksi ke bayinya yang belum lahir melalui plasenta atau selama persalinan
  • Seseorang yang sedang menyusui dapat menularkan infeksi melalui ASI.
  • Kontak dari hewan ke orang dapat terjadi jika digigit atau dicakar oleh hewan yang terinfeksi.
  • Menangani kotoran hewan yang terinfeksi juga bisa berbahaya.

Kontak Tidak Langsung

Infeksi dapat diperoleh melalui kontak tidak langsung. Hal Ini karena banyak mikroorganisme dapat bertahan di permukaan yang sering disentuh, seperti gagang pintu, keran, dan meja.

Jika menyentuh benda yang telah dipegang oleh seseorang yang terinfeksi, mungkin akan terpapar mikroorganisme yang tertinggal. Jika setelah itu menyentuh mata, hidung, atau mulut, maka kemungkingkinan mikroorganisme akan masuk kedalam tubuh dan menginfeksi. 

Itulah mengapa mencuci tangan sangat penting terutama setelah menyentuh permukaan yang biasa disentuh atau pada fasilitas umum.

Kontak tidak langsung dapat ditularkan melalui udara melalui tetesan dari bersin atau batuk yang dapat bertahan di udara untuk waktu yang singkat. Tetesan ini dapat masuk ke kulit orang yang sehat atau dapat terhirup ke saluran pernapasan dan paru-paru .

Makanan atau Air yang Terkontaminasi

Seseorang  dapat terinfeksi penyakit menular melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Misalnya Escherichia coli (E.coli), merupakan  bakteri yang dapat ditemukan dalam makanan seperti daging yang kurang matang atau susu yang tidak dipasteurisasi.

Gigitan Serangga

Infeksi juga dapat diperoleh dari serangga seperti nyamuk atau kutu. Nyamuk bisa menularkan parasit malaria, jenis aedes aegypti bisa menularkan virus demam berdarah. Gigitan kutu juga bisa menjadi sumber infeksi sekunder dari bakeri.

Faktor risiko

Siapa pun dapat tertular infeksi, terlepas dari sumbernya. Namun, beberapa orang yang lebih mungkin sakit atau memiliki peningkatan risiko infeksi atau komplikasi infeksi. 

Orang-orang yang lebih rentan terhadap infeksi antara lain:

  • Orang tua
  • Orang yang sedang hamil
  • Anak anak
  • Orang dengan kondisi kesehatan tertentu seperti asma, penyakit jantung, dan diabetes melitus
  • Orang yang memilki penyakit autoimun yang menggunakan obat imunosupresif dan orang dengan sistem kekebalan yang terganggu seperti HIV/AIDS
  • Orang dengan penyakit kanker

Diagnosis

Beberapa jenis infeksi dapat dibedakan dari gejala yang ditimbulkannya, riwayat kesehatan, riwayat kontak dengan sumber infeksi, dan pemeriksaan fisik.

Dalam kondisi tertentu mungkin dibutuhkan pemeriksaan laboratoriumseperti pemeriksaan darah, urin, tinja, dahak, atau cairan serebrospinal. Pemeriksaan ini dapat membantu menentukan apa yang menyebabkan gejala dan jenis organisme yang menyebabkan infeksi.

Selain itu, kadang diperlukan pemeriksaan pencitraan seperti  X-ray, computed tomography  Scan(CT –Scan), atau magnetic resonance imaging (MRI). 

Biopsi kulit atau jaringan juga mungkin dilakukan untuk memeriksa jaringan yang terkena.

Pengobatan 

Pengobatan infeksi diberikan sesuai dengan penyebabnya. Perawatan untuk infeksi virus biasanya dilakukan menghilangkan gejala sampai sistem kekebalan membersihkan infeksi. Namun, beberapa jenis infeksi virus dapat diobati dengan obat anti virus.

Jenis obat obatan untuk mengobati infeksi adalah:

  • Antiviral untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus
  • Antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri
  • Obat anti jamur untuk mengobati infeksi jamur
  • Obat anti-protozoa dan obat lain untuk mengobati infeksi parasit

Pencegahan

Beberapa tips sederhana untuk mengurangi resiko infeksi antara lain:

  • Sering-seringlah mencuci tangan, terutama sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, pergi ke kamar mandi, dan setelah melakukan pekerjaan yang berpotensi kotor.
  • Sering-seringlah membersihkan area  dan peralatana rumah terutama yang sering disentuh dan mendisinfeksi ruangan yang diketahui memiliki kandungan bakteri tinggi, seperti dapur dan kamar mandi.
  • Jaga kebersihan makanan, cucilah dengan air bersih sebelum dimasak atau disajikan, dan masklah daging sampai benar-benar matang.
  • Lakukanlah vaksinasi sesuai program yang telah di rekomendasikan oleh instansi yang berwenang
  • Minum antibiotik hanya dengan resep dokter dan jika diresepkan minumlah sampai tuntas.
  • Hindari pemakaian bersama  barang-barang pribadi seperti alat cukur, sabun batangan, handuk, dan lain-lain.
  • Patuhi protokol kesehatan tentang bepergian.

  • Penerapan Konsep universal precaution yang baik dan benar

  • Cegah infeksi gigitan serangga dengan menggunakan obat anti nyamuk dan hindari paparan sebanyak mungkin.
  • Pastikan hewan peliharaan bebas dari penyakit dan mendapat vaksinasi.
  • Konsumsi makanan sehat dan olahraga rutin membantu menjaga sistem kekebalan sehingga cukup kuat untuk mempertahankan diri terhadap infeksi.

Askep Infeksi Sdki Slki Siki

Diagnosa Keperawatan 

Risiko Infeksi (Sdki D.0142)

Faktor Resiko :

  • Penyakit kronis (mis: diabetes melitus)
  • Efek prosedur invasif
  • Malnutrisi
  • Peningkatan paparan organisme patogen lingkungan
  • Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer (gangguan peristaltik; kerusakan integritas kulit; perubahan sekresi pH; penurunan kerja siliaris; ketuban pecah lama; ketuban pecah sebelum waktunya; merokok; statis cairan tubuh)
  • Ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder (penurunan hemoglobin; imunosupresi; leukopenia; supresi respon inflamasi; vaksinasi tidak adekuat)

Luaran

Tingkat Infeksi Menurun (Slki L.14137)

Kriteria Hasil: 

  • Demam menurun
  • Kemerahan menurun
  • Nyeri menurun
  • Bengkak menurun
  • Kadar sel darah putih membaik

Intervensi Keperawatan

1. Manajemen Imunisasi / Vaksinasi (Siki I.14508)

Observasi
  • Identifikasi Riwayat Kesehatan dan Riwayat alergi
  • Identifikasi kontraindikasi pemberian imunisasi (mis: reaksi anafilaksis terhadap vaksin sebelumnya dan/atau sakit parah dengan atau tanpa demam)
  • Identifikasi status imunisasi setiap kunjungan ke pelayanan kesehatan
Terapeutik
  • Berikan suntikan pada bayi di bagian paha anterolateral
  • Dokumentasikan informasi vaksinasi (mis: nama produsen, tanggal kadaluarsa)
  • Jadwalkan imunisasi pada interval waktu yang tepat
Edukasi
  • Jelaskan tujuan, manfaat, reaksi yang terjadi, jadwal, dan efek samping
  • Informasikan imunisasi yang diwajibkan pemerintah (mis: hepatitis B, BCG, difteri, tetanus, pertussis, H. influenza, polio, campak, measles, rubela)
  • Infromasikan imunisasi yang melindungi terhadap penyakit namun saat ini tidak diwajibkan pemerintah (mis: influenza, pneumokokus)
  • Informasikan vaksinasi untuk kejadian khusus (mis: rabies, tetanus)
  • Informasikan penundaan pemberian imunisasi tidak berarti mengulang jadwal imunisasi Kembali
  • Informasikan penyedia layanan Pekan Imunisasi Nasional yang menyediakan vaksin gratis

2. Pencegahan Infeksi (I.14539)

Observasi
  • Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
  • Terapeutik
  • Batasi jumlah pengunjung
  • Berikan perawatan kulit pada area edema
  • Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien
  • Pertahankan teknik aseptic pada pasien berisiko tinggi
Edukasi
  • Jelaskan tanda dan gejala infeksi
  • Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
  • Ajarkan etika batuk
  • Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi
  • Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
  • Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi
  • Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu

Referensi:
  1. Lana Barhum. 2021. An Overview Of Infection. Verywell Health
  2. Cleveland Clinic. Infectious Diseases. https://my.clevelandclinic.org/health/ diseases/17724-infectious-diseases.
  3. Van Seventer JM and Hochberg NS. 2017. Priciples of infectious Disease. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780128036785005166
  4. Potter PA and Perry. 2016. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC. Elsevier.
  5. Derexler M. 2010. What You Need To Know About Infectious Disease. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK209710/
Zul Hendry
Zul Hendry Dosen Program Studi Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yarsi Mataram