Widget HTML #1

Penyakit Buerger Disease atau Tromboangitis Obliterans

Buerger Disease adalah penyakit inflamasi segmental nonatherosklerotik progresif yang mempengaruhi arteri kecil dan menengah pada tungkai atas dan bawah. Biasanya ditemukan pada pria dengan riwayat merokok.

Penyakit ini pertama kali dilaporkan oleh Buerger pada tahun 1908, yang menggambarkan penyakit di mana didapati temuan patologis yang khas yaitu peradangan akut dan trombosis atau pembekuan pada  arteri dan vena yang memengaruhi tangan dan kaki. Nama lain untuk Penyakit Buerger adalah tromboangitis obliterans.

Penyakit Buerger
Foto by.Intermedichbo from: wikimedia.org

Memahami Penyakit Buerger Disease

Definisi

Penyakit Buerger Disease yang juga dikenal dengan tromboangiitis obliterans (TAO) adalah penyakit inflamasi progresif, nonaterosklerosis, dan segmental, yang paling sering mempengaruhi arteri kecil dan menengah pada ekstremitas atas dan bawah.

Rentang usia khas untuk terjadinya adalah 20 sampai 50 tahun, dan gangguan ini lebih sering ditemukan pada laki-laki yang merokok. Flebitis superfisial dapat terjadi pada 16% pasien dan menunjukkan respon inflamasi sistemik.

Pasien awalnya datang dengan klaudikasio kaki, tungkai, lengan, atau tangan yang mungkin disalahartikan sebagai masalah sendi atau neuromuskular. Perkembangan penyakit menyebabkan klaudikasio betis,  nyeri iskemik dan ulserasi pada jari kaki, atau jari tangan.

Penyebab

Sampai saat ini penyebab pasti penyakit buerger disease belum bisa dipastikan. Namun paparan tembakau teridentifikasi memicu inisiasi dan perkembangan penyakit ini.

Hubungan penyakit buerger dengan penggunaan tembakau, khususnya kebiasaan merokok tidak bisa bisa dianggap sebagai satu-satunya penyebab. Kebanyakan pasien Buerger adalah perokok berat, tetapi beberapa kasus terjadi pada pasien perokok sedang. Ada juga kasus telah dilaporkan pada pengguna tembakau tanpa asap.

Terdapat hipotesa bahwa Penyakit Buerger adalah reaksi "autoimun" di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri  yang dipicu oleh unsur tembakau yang terdapat dalam rokok.

Mekanisme penyakit diperkirakan  melibatkan disfungsi imunologis dan hipersensitivitas tembakau yang berhubungan dengan peningkatan sensitivitas seluler terhadap kolagen tipe-I dan tipe-III, gangguan vasorelaksasi pada endotel, dan peningkatan titer antibodi sel anti-endotel.

Hubungan genetik mungkin ada karena subjek yang terkena memiliki peningkatan prevalensi antigen leukosit manusia (HLA)-A9, HLA-B5, dan HLA-54.

Epidemiologi

Awalnya penyakit ini dijelaskan oleh von Winiwarter pada tahun 1879, meskipun eponim diberikan kepada Leo Buerger yang menerbitkan temuan patologis secara luas dari anggota badan yang diamputasi dari pasien pada tahun 1908.

Kasus penyakit buerger disease atau tromboangiitis obliterans (TAO) juga dikaitkan dengan mengunyah tembakau. Insiden tertinggi terjadi pada orang Yahudi Israel keturunan Ashkenazi dan penduduk asli keturunan India, Korea, dan Jepang.

Buerger disease lebih jarang terjadi pada subjek keturunan Eropa utara. Kematian akibat penyakit buerger disease jarang terjadi, tetapi morbiditasnya substansial. Ketika pasien yang terkena penyakit buerger disease terus merokok, 43% pasien membutuhkan tindakan amputasi dalam 7,6 tahun.

Gejala

Gejala awal Penyakit Buerger sering yaitu “ klaudikasio” atau nyeri yang disebabkan oleh aliran darah yang tidak mencukupi selama aktifitas di kaki dan tangan, atau nyeri di area ini saat istirahat.

Rasa sakit biasanya dimulai di ekstremitas tetapi dapat menjalar ke bagian tubuh lain.

Tanda dan gejala lain dari penyakit ini adalah mati rasa dan  atau kesemutan pada tungkai dan fenomena “Raynaud”  yaitu suatu kondisi di mana ekstremitas distal  jari tangan dan kaki memutih saat terkena dingin.

Luka ulserasi kulit dan gangren  pada jari-jari tangan dan kaki sering terjadi pada penyakit Buerger. Nyeri mungkin sangat hebat di daerah yang terkena.

Angiogram yang menunjukkan kurangnya aliran darah ke pembuluh darah di tangan. Aliran darah yang menurun ini menyebabkan luka pada jari dan nyeri hebat.

Terlepas dari keparahan iskemia atau kurangnya aliran darah ke ekstremitas distal yang terjadi di Buerger, penyakit ini tidak melibatkan organ lain, tidak seperti banyak bentuk vaskulitis lainnya.

Bahkan saat ulkus dan gangren berkembang di jari, organ seperti paru-paru, ginjal, otak, dan saluran gastrointestinal tidak terpengaruh. Alasan kenapa iskemia dan nekrosis hanya terjadi pada ekstremitas dan tidak mempengaruhi organ lain masih belum diketahui diketahui.

Patofisiologi

Secara patologis, trombosis terjadi pada arteri dan vena kecil hingga sedang dengan agregasi leukosit polimorfonuklear, mikroabses, dan makrofag.

Fase kronis penyakit buerger disease menunjukkan penurunan hiperselularitas dan rekanalisasi lumen pembuluh darah. Lesi stadium akhir menunjukkan trombus terorganisir dan fibrosis pembuluh darah.

Meskipun penyakit ini umum di Asia, laki-laki Amerika Utara tampaknya tidak memiliki predisposisi tertentu, karena diagnosis dibuat pada kurang dari 1% pasien dengan iskemia ekstremitas berat.

Berbeda dengan aterosklerosis, yang melibatkan tunika intima dan media, Penyakit buerger disease dimanifestasikan oleh infiltrasi sel bulat di ketiga lapisan dinding arteri.

Pasien dengan penyakit Buergerdisease mungkin memiliki imunitas seluler spesifik terhadap antigen arteri, antibodi anti-arterial spesifik, dan peningkatan sirkulasi kompleks imun. Tetapi diagnosis yang tepat hanya bisa dibuat dengan pemeriksaan histologi jaringan.


Diagnosis

Gejala Penyakit Buerger bisa menyerupai berbagai macam penyakit lain yang menyebabkan aliran darah ke ekstremitas berkurang. Gangguan lain ini harus disingkirkan dengan evaluasi yang teliti dan menyeluruh. Karena perawatan mereka berbeda secara substansial dengan Buerger Disease dimana  hanya ada satu pengobatan yang diketahui untuk penyakit buerger yaitu  berhenti merokok total.

Biopsi kulit pada ekstremitas yang terkena jarang dilakukan karena kekhawatiran bahwa lokasi biopsi di dekat area yang perfusi darahnya buruk tidak akan sembuh dengan baik.

Pemeriksaan Laboratorium

Tidak ada pemeriksaan laboratorium khusus yang tersedia untuk mengkonfirmasi diagnosis penyakit buerger disease.

Pemeriksaan Serologi komprehensif bisa dilakukan untuk menyingkirkan penyebab lain iskemik seperti keadaan trombofilik, diabetes melitus, dan penyakit autoimun.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tingkat antibodi anticardiolipin dapat menjadi prediktor usia timbulnya penyakit serta risiko amputasi.

Pemeriksaan Radiografi

Temuan arteriografi klasik seperti oklusi segmental nonaterosklerotik pada arteri kecil dan menengah seperti tibioperoneal, radioulnar, palmoplantar, dan arteri digital.

Arteriografi dapat menunjukkan karakteristik "pig-tailing" atau "corkscrewing" dari arteri yang mewakili arteri kolateral kecil di sekitar oklusi terkait. Ekokardiografi harus dilakukan untuk menyingkirkan sumber emboli proksimal.

Angiogram pada ekstremitas atas dan bawah dapat membantu dalam membuat diagnosis penyakit Buerger disease, termasuk penampakan arteri  yang diakibatkan oleh kerusakan vaskular, terutama arteri di daerah pergelangan tangan dan pergelangan kaki. Angiogram juga dapat menunjukkan oklusi (penyumbatan) dan stenosis (penyempitan) di beberapa area lengan dan tungkai.

Untuk menyingkirkan bentuk lain dari vaskulitis dengan mengecualikan keterlibatan daerah vaskular atipikal untuk Buerger disease, kadang-kadang perlu dilakukan angiogram dari daerah tubuh lain misalnya angiogram mesenterika.

Histologi

Fase Akut: Respon inflamasi awal menyebabkan infiltrasi neutrofil dan pembentukan granulomatosa yang mengakibatkan oklusi pembuluh darah oleh trombus inflamasi dinding pembuluh.

Fase Subakut: Setelah inflamasi awal, trombus terbentuk dengan perlekatan platelet yang berlanjut.

Fase Kronis: Mediator inflamasi tidak lagi ada, dan trombus terorganisir dan fibrosis vaskular menyumbat pembuluh darah. Fase kronis mungkin menyerupai penyakit aterosklerotik serta vaskulitis lainnya, namun penyakit buerger disease dapat dibedakan melalui keutuhan lamina elastis internal.

Pengobatan Penyakit Buerger Disease

Pasien dengan penyakit Buerger harus segera berhenti merokok dan sepenuhnya. Ini adalah satu-satunya pengobatan yang diketahui efektif untuk penyakit Buerger. Penderita yang terus merokok umumnya  akan berakibat harus menjalani  amputasi jari tangan dan kaki.

Dalam beberapa kasus, berhenti merokok dapat menghasilkan penyembuhan lengkap penyakit dan efek sampingnya.

Meskipun terdapat peradangan pada kelainan ini, agen anti inflamasi seperti steroid belum terbukti bermanfaat. Demikian pula, terapi antikoagulan atau pengenceran darah dengan aspirin atau agen lain untuk mencegah pembekuan belum terbukti efektif.

Tindakan yang lebih luas seperti pembedahan mungkin diperlukan untuk membantu meningkatkan aliran darah ke area tertentu. Termasuk kemungkinan amputasi jika area tubuh tertentu mengalami kematian jaringan yang ekstrem dan tidak dapat diubah.

Pada kasus yang jarang terjadi di mana pasien dengan penyakit Buerger disease bukan perokok, pengobatan dapat digunakan untuk membantu melebarkan pembuluh darah, mengurangi pembekuan darah, meningkatkan aliran darah, dan  merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru .


Referensi

  1. John Hopkins Vasculitis Center. Buerger’s Disease. https://www.hopkinsvasculitis.org/types-vasculitis/buergers-disease/
  2. Erion Qaja, et.al. 2021. Buerger Disease. StatPearls. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430858/
  3. Naiem Nassiri. 2020. Thromboangiitis Obliterans (Buerger Disease). The Heart.org Medscape.
  4. Colleen Travers. 2020. An Overview of Buerger’s Disease. Verywell Health.

Zul Hendry
Zul Hendry Dosen Program Studi Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yarsi Mataram