Widget HTML #1

Konsep Dasar Patofisiologi Dan Penyakit

Patofisiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan fisiologi yang terjadi pada manusia akibat adanya suatu penyakit. Patofisiologi merupakan integrasi ilmu anatomi, fisiologi, patologi, genetika, biologi sel dan molekuler, serta farmakologi. Dalam mempelajari proses suatu penyakit, patofisiologi berfokus pada mekanisme atau proses dinamik tubuh yang tercermin dari tanda (sign) yang tapak dari suatu jenis penyakit dan gejala (symptom) yang dikeluhkan oleh pasien yang mengalami penyakit tersebut.

Istilah “Patofisiologi” menggabungkan kata patologi dan fisiologi. Patologi berasal dari bahasa yunani “pathos” yang berarti penyakit, berkaitan dengan studi tentang perubahan struktural dan fungsional sel, jaringan, dan organ tubuh yang menyebabkan atau disebabkan oleh penyakit. Sedangkan fisiologi berkaitan dengan studi tentang mekanisme atau fungsi-fungsi tubuh manusia.

Konsep Tentang Sehat (Kenormalan)

Organisasi kesehatan dunia (WHO) mendefinisikan Sehat sebagai Keadaan lengkap kesejahteraan fisik, mental, dan sosial, serta bukan hanya bebas dari penyakit. Faktor penentu kesehatan terdiri dari interaksi antara kondisi biologis dan perilaku individu, lingkungan fisik dan sosial, kebijakan dan intervensi pemerintah, serta akses ke pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Berbagai parameter pengukuran digunakan pada individu atau kelompok yang dijadikan indikator kondisi normal atau sehat, seperti nilai rata-rata tinggi badan, tekanan darah, frekuensi nadi, respirasi, dan berbagai pengamatan lainnya.

Namun pada kondisi tertentu, berbagai variasi dari nilai normal dapat terjadi. Hal ini disebabkan karena secara genetika tiap orang berbeda, interaksi lingkungan yang berbeda, dan adanya variasi parameter fisiologis yang berbeda. Oleh karena itu, untuk menentukan variasi dan kisaran normal atau kesehatan harus dinilai dalam konteks individu secara keseluruhan.  

Lebih dari itu, suatu kondisi yang dianggap normal atau sehat dalam suatu populasi dapat dianggap abnormal atau sakit pada populasi yang lain.

Konsep Tentang Penyakit

Penyakit dapat didefinisikan sebagai gangguan, penyimpangan, atau kerusakan struktur sel, jaringan, atau organ yang disebabkan oleh agen etiologi tertentu, dan menimbulkan sekelompok tanda dan gejala yang dapat diidentifikasi.

Penyakit juga dapat didefinisikan sebagai perubahan pada individu yang menyebabkan parameter kesehatan mereka berada di bawah kisaran nilai normal. Tolak ukur biologis yang paling banyak digunakan adalah ketidakmampuan individu dalam mempertahankan keseimbangan atau homeostatis internal dan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.

Secara fisiologis tubuh selalu berusaha mempertahankan keseimbangan mulai dari tingkat sel sampai tubuh secara keseluruhan.  Pemeliharaan kondisi internal tubuh ini berada dalam rentang yang cukup sempit mencakup suhu, kandungan air, keasamaan, dan konsentrasi natrium.

Kondisi sakit juga digambarkan sebagai ketidakmampuan seseorang dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari dengan nyaman.

Aspek dari proses penyakit meliputi etiologi, patogenesis, perubahan morfologi, manifestasi klinis, diagnosis, dan perjalanan klinis.

Etiologi

Penyebab timbulnya penyakit dikenal dengan istilah etiologi. Berbagai jenis etiologi suatu penyakit antara lain Genetik, Kongenital, Infeksi, trauma, toksin, radiasi, dan kelebihan atau kekurangan gizi.

Sebagian besar agen penyebab penyakit tidak spesifik, berbagai jenis agen yang berbeda dapat menimbulkan jenis penyakit tertentu. Sebagian besar penyakit tidak tidak memiliki penyebab tunggal, tapi multifaktorial. Hal ini terjadi pada kasus-kasus penyakit seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes. Berbagai hal yang ikut mempengaruhi timbulnya suatu penyakit dikenal dengan istilah faktor resiko.

Sebaliknya, satu agen etiologi tertentu dapat menyebabkan penyakit dan kerusakan pada sejumlah organ yang berbeda pada waktu bersamaan. Contohnya adalah kecelakaan atau trauma dapat menimbulkan kerusakan pada berbagai sistem tubuh dalam tingkat keparahan yang berbeda-beda.

Patogenesis

Patogenesis  adalah  urutan  peristiwa  seluler  dan  jaringan  yang  berlangsung  dari  saat  kontak  awal  dengan  agen  etiologi  hingga  munculnya tanda dan gejala serta ekspresi  akhir  dari  suatu penyakit.  Secara sederhana, patogenesis menjelaskan  bagaimana  proses  penyakit  berkembang.  

Patogenesis merupakan suatu rangkaian peristiwa dan fenomena tertentu dari perjalanan suatu penyakit. Penyakit merupakan fenomena yang bersifat dinamik dengan pola unik tergantung pada jenisnya. 

Dengan demikian, setiap penyakit memiliki suatu pola evolusi, efek, dan durasi tipikal yang bisa diamati. Beberapa penyakit memiliki pola cepat, sedangkan jenis penyakit yang lain bisa berlangsung lama. Beberapa penyakit bisa sembuh sendiri dan hilang secara spontan dalam waktu singkat, namun beberapa jenis bisa menjadi kronis, sering kambuh, atau meninggalkan gejala sisa.

Manifestasi Klinis

Suatu penyakit  dapat  bermanifestasi  dalam  beberapa  cara dan berbagai bentuk.  Pada awal perkembangan suatu penyakit, agen etiologi akan menyebabkan perubahan proses biologis dalam tubuh manusia. Jika belum tampak menjadi tanda dan gejala maka fase ini disebut sebagai stadium subklinis.

Jika penyakit terus berlanjut dan menimbulkan perubahan proses biologis baik struktural dan fungsional pasien secara subyektif akan mulai merasakan adanya sesuatu yang tidak beres pada tubuhnya. Perasaan subyektif ini yang dikenal dengan istilah gejala penyakit. Gejala ini dapat berupa mual, rasa nyeri, malaise,dan lain lain. Menurut definisi, “gejala” adalah segala hal yang dirasakan dan dikeluhkan secara subyektif oleh pasien yang timbul akibat adanya suatu penyakit. Sedangkan “tanda” adalah hasil pengamatan obyektif oleh pemeriksa seperti munculnya kemerahan, adanya massa, frekuensi nadi, tekanan darah, dan lain-lain.

Perubahan struktur organ yang terlihat akibat adanya penyakit disebut lesi, dengan ukuran mikroskopis, makroskopis, atau keduanya. Suatu penyakit bisa sembuh total dan kembali seperti semula, atau meninggalkan bekas (sekuele) seperti adanya jaringan parut pada bekas luka. 

Karena penyakit bersifat dinamis, maka manifestasi penyakit pada pasien dapat berubah dari hari kehari sesuai dengan perubahan kondisi keseimbangan biologis dan mekanisme kompensasi. Selain itu, kondisi lingkungan juga akan mempengaruhi manifestasi dan perkembangan penyakit tersebut.

Klasifikasi Penyakit

Terdapat berbagai metode pengelompokan  penyakit sesuai dengan alasan dan tujuan masing masing, seperti pengelompokan berdasarkan sistem organ yang terkena atau pengelompokan berdasarkan penyebab timbulnya penyakit tersebut. Pada tulisan ini kita akan menggunakan pengelompokan penyakit berdasarkan penyebab atau etiologinya yaitu:

Penyakit Herediter

Penyakit herediter disebabkan oleh kelainan pada kromosom atau gen pada salah satu atau kedua orang tua yang diturunkan pada keturunannya. Kromosom atau gen yang berubah dapat menyebabkan dihasilkannya protein abnormal yang mengakibatkan terganggunya fungsi tubuh. 

Contoh gangguan kromosom adalah sindrom Down yang muncul akibat jumlah kromosom abnormal pada posisi 21. Contoh lainnya adalah penyakit hemofilia yang menyebabkan defisiensi faktor VIII dan berakibat gangguan pembekuan darah.

Penyakit Kongenital

Penyakit kongenital merupakan penyakit yang terdapat pada saat lahir. Penyakit kongenital dapat disebabkan oleh cacat perkembangan selama didalam kandungan yang asalnya diketahui atau tidak diketahui. Contohnya adalah sindrom alkohol janin yang disebabkan oleh ibu hamil yang mengkonsumsi alkohol.

Penyakit Toksik

Penyakit toksik adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya zat beracun yang asuk kedalam tubuh. Contohnya adalah inhalasi karbon monoksida buangan kendaraan bermotor dalam garasi tertutup yang menyebabkan hipoksia jaringan dan kematian. 

Penyakit Infeksi

Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya invasi organisme patogen hidup seperti bakteri, virus, jamur, protozoa, dan cacing.

Penyakit Traumatik

Adalah penyakit yang timbul akibat cedera fisik. Cedera akibat tergesek benda kasar, tubrukan, suhu panas atau dingin yang ekstrim, sengatan listrik dan radiasi. Trauma yang disebabkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor merupakan salah satu penyebab utama kecacatan dan kematian yang terjadi saat ini.

Penyakit Degeneratif

Penyakit degeneratif adalah penyakit yang berkaitan dengan proses penuaan normal dan saat ini makin meningkat seiring meningkatnya usia harapan hidup. Contoh penyakit degeneratif yang sering terjadi antara lain osteoarthritis, aterosklerosis, dan osteoporosis

Penyakit Imunologi

Penyakit imunologi adalah penyakit yang terjadi akibat malfungsi sistem pertahananan tubuh atau imunitas. Malfungsi ini bisa berbentuk hipersensitivitas (alergi), autoimunitas, dan imunodefisiensi. Contoh penyakit hipersensitivitas yang fatal adalah reaksi anafilaktik terhadap sengatan lebah atau obat tertentu. Contoh Penyakit autoimun adalah Sistemik Lupus Eritematosus (SLE), dan miastenia gravis. Sedangkan contoh penyakit imunodefisiensi adalah AIDS.

Penyakit Neoplastik

Penyakit neoplastik merupakan penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel abnormal yang menyebabkan berbagai jenis tumor jinak dan ganas. Keganasan merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di berbagai belahan dunia.

Penyakit terkait Gizi

Defisiensi kalori, protein, atau vitamin merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit di negara berkembang. Malnutrisi dan penyakit infeksi merupakan penyebab kematian tersering di negara-negara ini. 

Penyakit Metabolik

Penyakit metabolik merupakan penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada beberapa proses metabolik penting didalam tubuh. Diabetes melitus, hipotiroid, hipertiroid, dan gangguan endokrin lain merupakan contoh penyakit metabolik.

Penyakit Psikogenik

Penyakit psikogenik merupakan penyakit yang disebabkan atau berasal dari dalam pikiran, berasal dari emosional atau psikologis dalam kaitannya dengan suatu gejala. Contoh dari jenis penyakit ini adalah skizofrenia.

Penyakit Iatrogenik

Penyakit iatrogenik adalah penyakit yang ditimbulkan secara tidak sengaja sebagai akibat dari proses pengobatan yang dilakukan untuk gangguan lain. Contohnya adalah adalah efek samping pemberian diuretik tiazid adalah hipokalemia yang dapat menimbulkan disritmia jantung. 

Penyakit Idiopatik

Penyakit idiopatik adalah jenis penyakit yang penyebabnya tidak diketahui. Contohnya adalah sekitar 90% kasus hipertensi penyebabnya tidak diketahui dengan pasti, sehingga disebut sebagai hipertensi esensial atau idiopatik.

Referensi:

  1. Price Sylvia A. 2008. Patofisiologi: Konsep Klinis proses-proses Penyakit. Jakarta: EGC
  2. Kathryn L. McCance, Sue E. Huether (Eds.). 2018. Pathophysiology: The biologic basis for disease in adults and children. Mosby.
  3. Cotran, R. S., Kumar, V., & Collins, T. 1999. Robbins Pathologic Basis of Disease. W.B. Saunders Company.
  4. McPhee, S. J., & Hammer, G. D. 2018. Pathophysiology of disease: an introduction to clinical medicine. McGraw-Hill Education.
  5. Huether, S. E., & McCance, K. L. (2017). Understanding pathophysiology. Elsevier.
  6. Hammer, G. D., & McPhee, S. J. 2019. Pathophysiology of disease: an introduction to clinical medicine. McGraw-Hill Education.

Zul Hendry
Zul Hendry Dosen Program Studi Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yarsi Mataram