Widget HTML #1

Struktur dan Fungsi Kelenjar Prostat

Kelenjar prostat memiliki fungsi yang sangat penting pada reproduksi pria. Kelenjar prostat mengeluarkan enzim, lipid, amina dan ion logam penting untuk fungsi normal spermatozoa. 

Prostat adalah kelenjar aksesori terbesar laki-laki pada sistem reproduksi pria. Nama 'prostat' berasal dari kata Yunani 'prohistani' yang berarti berdiri di depan. Kelenjar prostat adalah kelenjar eksokrin yang mengeluarkan cairan alkali dan merupakan sekitar 20-30% volume cairan semen. 

Secara Fisiologis, perkembangan dan pemeliharaan kelenjar prostat pada reproduksi pria di pengaruhi oleh hormon steroid, peptida, dan faktor pertumbuhan

Struktur dan Fungsi Kelenjar Prostat
Image by Cancer Research UK on wikimedia.org

Perubahan komposisi atau sekresi cairan prostat mempengaruhi fungsi spermatozoa dan dapat menyebabkan infertilitas pria. Kelenjar ini sering dikaitkan dengan gangguan pada lanjut usia, seperti benign prostatic hyperplasia (BPH) dan kanker.

Struktur dan Fungsi Kelenjar Prostat

Anatomi 

Kelenjar prostat pada orang dewasa yang normal kira-kira seukuran buah kenari dan menyerupai kerucut berukuran kurang lebih 4 cm (melintang) × 3 cm (vertikal) dan 2 cm (anteroposterior) dengan beratnya kira-kira 20 gram. 

Kelenjar Prostat terdiri dari elemen kelenjar dan stroma, menyatu erat di dalam kapsul dengan posisi  subperitoneal di bawah diafragma panggul pada bagian posterior simfisis pubis, anterior rektum dan bagian bawah kandung kemih. 

Kelenjar prostat berbentuk piramidal, permukaan anterior terletak di belakang arkus pubis. Uretra menembus prostat di dekat bagian tengah pangkal dan keluar pada permukaan anterior di atas dan di depan bagian apikalnya. 

Permukaan inferolateral berhubungan dengan dinding panggul lateral. Permukaan posterior prostat dan vesikula seminalis dipisahkan dari rektum oleh lapisan tipis jaringan ikat yang disebut fasia denonvilliers. 

Duktus ejakulasi melintasi dasar pada permukaan posteriornya dan berakhir berdekatan dengan colliculus seminalis, juga dikenal sebagai verumontanum.

Lobus dan Zona Anatomi Prostat

Lobus anterior terletak di depan uretra prostat dan berlanjut dengan lobus lateral di kedua sisi. Lobus median terletak di belakang uretra dan di depan saluran ejakulasi. 

Lobus posterior terletak di belakang lobus median dan di bawah duktus ejakulatorius. Cara lain yang disederhanakan dan penting secara klinis untuk menggambarkan morfologi kelenjar prostat dengan membagi menjadi empat zona prostat, yaitu zona sentral (CZ), zona transisi (TZ), zona perifer (PZ), dan kelenjar periurethral atau anterior fibromuscular stroma (AFMS).

Mikrostruktur Kelenjar Prostat

Prostat manusia terdiri dari 30-50 kelenjar tubuloalveolar dan stroma fibromuskular yang tertutup oleh kapsul fibrosa yang kuat dan membagi kelenjar menjadi daerah yang lebih kecil atau lobulus. 

Kelenjar tersusun dari  lapisan mukosa bagian dalam, lapisan submukosa tengah dan lapisan terluar. Kelenjar pada lapisan mukosa bermuara langsung ke dalam uretra, sedangkan kelenjar dua lapisan terluar bermuara ke dalam sinus prostatik pada dinding posterior uretra di kedua sisi krista uretra.

Setiap kelenjar prostat membuka ke dalam uretra melalui saluran prostat. Ciri khas yang terlihat pada lumen kelenjar ini adalah konkresi yang dibentuk oleh agregasi sel epitel mati dan presipitasi sekretori.

Stroma fibromuskular terdiri dari sel-sel otot polos, yang berkontraksi membantu mendorong sekresi ke dalam uretra selama ejakulasi

Fungsi Kelenjar Prostat

Prostat adalah organ pendukung penting dari sistem reproduksi pria, melayani fungsi penting dalam kesehatan dan pemeliharaan spermatozoa. 

Fungsi utama kelenjar prostat  adalah mengeluarkan larutan basa yang mengelilingi dan melindungi spermatozoa pria di lingkungan asam saluran reproduksi wanita. Selain itu, cairan prostat bekerja untuk memelihara dan memberi makan spermatozoa.

Fungsi-fungsi ini sangat penting untuk proses pembuahan dan memainkan peran yang sangat penting dalam kesuburan pria, seperti membantu meningkatkan motilitas spermatozoa. 

Pada dasarnya, cairan kelenjar prostat akan bergabung dengan spermatozoa dari testis, cairan dari vesikula seminalis dan kelenjar bulbourethral untuk membentuk semen atau cairan ejakulat pria. 

Secara lebih spesifik, bebera komponen yang terkandung dalam Cairan kelenjar Prostat antara lain:

Antigen Spesifik Prostat

Antigen spesifik prostat (PSA) adalah protease yang diatur oleh androgen yang diproduksi oleh sel epitel sekretorik di duktus dan asinus prostat dan terdapat pada konsentrasi 0,5-2,0 mg/ml dalam cairan semen. 

Fungsi fisiologisnya adalah untuk mencairkan koagulum semen yang terbentuk sesaat setelah ejakulasi dengan membelah semenogelin.

Asam Prostat Fosfatase

Prostatic acid phosphatase (PAP) adalah enzim glikoprotein yang disintesis oleh epitel sekretori kolumnar prostat. Enzim PAP diekspresikan pada masa pubertas dan diatur oleh androgen. 

PAP berperan mengkatalisis hidrolisis berbagai ester fosfat, seperti phosphorylcholine dan phosphocreatine yang merupakan senyawa kaya energi  yang terdapat dalam cairan semen. 

Asam Sitrat

Konsentrasi sitrat dalam cairan prostat normal adalah sekitar 400-1500 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan dalam plasma darah

Diperkirakan bahwa asam sitrat  diperlukan untuk menjaga keseimbangan osmotik dan elektrolitik dalam cairan semen. 

Dalam sel mamalia, sitrat sangat penting dalam siklus asam sitrat atau siklus Kreb untuk menghasilkan ATP. Namun, di zona perifer prostat, peningkatan akumulasi seng menghambat aktivitas mitokondria yang mengoksidasi sitrat menjadi isositrat.

Dengan demikian, siklus Kreb dalam sel-sel ini terpotong dan sitrat disekresikan dalam cairan prostat. Oleh karena itu, sel epitel prostat juga dikenal sebagai 'sel penghasil sitrat'.

Seng

Tingginya kadar seng dalam sel epitel prostat membantu menjalankan fungsi fisiologis utama yaitu produksi dan sekresi sitrat. 

Konsentrasi tinggi seng dalam plasma semen memberikan aktivitas bakterisida. Penurunan kadar seng dan sitrat dalam sel prostat normal merupakan faktor penting dalam perkembangan keganasan. 

Ion seng dalam cairan prostat penting untuk koagulasi semen karena memicu perubahan konformasi protein semenogelin yang membentuk kompleks protein koagulum yang tidak larut. 

Konsentrasi normal seng dalam cairan mani adalah sekitar 2,4 mM yang 100 kali lipat lebih tinggi dari plasma darah.

Spermin

Spermin adalah poliamina alifatik dasar yang disekresikan oleh kelenjar prostat. Poliamina seluler lainnya diketahui merangsang sintesis protein dan RNA dengan mengikat secara non-kovalen pada asam nukleat dan struktur yang mengandung asam nukleat seperti ribosom. 

Spermin juga memiliki afinitas yang kuat untuk ion fosfat, asam nukleat atau fosfolipid. Ketika cairan semen disimpan pada suhu kamar, kristal kuning transparan spermine phosphate terbentuk. 

Hal ini disebabkan oleh hidrolisis fosforilkolin semen yang diproduksi di epididimis, menghasilkan pelepasan ion fosfat anorganik. Akhirnya, ion fosfat bereaksi dengan spermine untuk membentuk spermine fosfat. 

Enzim diamin oksidasemengoksidasi spermine menjadi produk aldehida yang bertanggung jawab atas bau unik air cairan ejakulat (semen).


Faktor yang mempengaruhi Kelenjar Prostat

Testosteron

Testosteron yang disintesis oleh testis dan adrenal berdifusi ke dalam epitel prostat dan dengan cepat diubah menjadi dihidrotestosteron (DHT) oleh enzim 5α-reduktase. DHT memiliki afinitas lima kali lipat lebih tinggi untuk reseptor androgen daripada testosteron. 

Dalam keadaan istirahat, reseptor androgen tak terikat di sitoplasma tapi pada heat shock protein (HSPs) yaitu HSP90, 70, 56 dan 23, yang menstabilkan struktur tersier reseptor androgen dalam konfirmasi yang memfasilitasi pengikatan androgen. 

Setelah pengikatan androgen ke reseptor androgen, HSP berdisosiasi mengarah ke dimerisasi reseptor androgen dan translokasi berikutnya ke dalam nukleus mengaktifkan jalur pensinyalan yang penting untuk proliferasi dan kelangsungan hidup sel. 

Secara kolektif, androgen berperan  menstimulasi pertumbuhan sel, menjaga kelangsungan hidup dan peningkatan produksi protein sekretori.

Estrogen

Pengaruh estrogen terhadap kelenjar prostat terjadi melalui dua mekanisme, yaitu mekanisme endokrin dan mekanisme parakrin. Mekanisme endokrin bekerja melalui hipofisis untuk menurunkan androgen secara tidak langsung.  

Sedangkan mekanisme  parakrin lokal yang secara langsung menargetkan jaringan prostat itu sendiri. Efek parakrin dimediasi oleh dua jenis reseptor estrogen - alfa (ERα) dan beta (ERβ), yang masing-masing terlokalisasi terutama di sel stroma dan epitel. 

Kompleks ERβ dengan endotel nitric oxide synthase (eNOS) dan hypoxia inducible factor (HIF) yang mengarah pada remodeling kromatin dan induksi transkripsi. Aktivasi ERβ memiliki efek antiproliferatif yang berfungsi untuk menyeimbangkan aksi proliferasi testosteron pada epitel kelenjar prostat. 

Sebaliknya, aktivasi ERα bisa menyebabkan proliferasi yang menyimpang, peradangan dan perkembangan lesi. Oleh karena itu, estrogen juga berperan dalam etiologi penyakit prostat. 

Prolaktin

Prolaktin teridentifikasi  diproduksi secara lokal di prostat, dimana reseptor prolaktin (PRLR) juga ditemukan di prostat. 

Pada prostat yang sedang berkembang, prolaktin mendorong morfogenesis duktus. Prolaktin memiliki peran fisiologis dalam merangsang produksi sitrat dengan mengatur gen metabolik, yaitu mitokondria aspartat aminotransferase, piruvat dehidrogenase dan mitokondria aconitase melalui jalur sinyal protein kinase C (PKC). 

Prolaktin  juga bertindak sebagai mitogen kuat dan faktor kelangsungan hidup untuk epitel prostat.

Oksitosin

Oksitosin adalah hormon nonpeptida neurohipofisis dengan urutan yang mirip dengan vasopresin, juga dikenal sebagai hormon antidiuretik. 

Pada prostat normal, oksitosin ditemukan pada konsentrasi mulai dari 0,5 hingga 30 nM. Oksitosin dan reseptornya diekspresikan oleh sel epitel kelenjar prostatl. Sekresinya berada di bawah regulasi androgen dan estrogen. 

Oksitosin berperan menghambat proliferasi sel stroma dan epitel baik secara langsung maupun dengan mengatur konsentrasi lokal androgen. Selain itu Oksitosin meningkatkan tonus otot prostat serta aktivitas kontraktil.

Faktor Pertumbuhan

Selain hormon, perkembangan prostat normal dan homeostasis antara sel epitel dan stroma juga diatur oleh berbagai faktor pertumbuhan. Prostat sangat sensitif terhadap setiap perubahan ekspresi faktor pertumbuhan dan reseptornya.

Faktor pertumbuhan seperti insulin (IGF) termasuk faktor pertumbuhan polipeptida yang memiliki urutan asam amino dan homolog fungsional terhadap insulin. IGF diproduksi oleh sel stroma dan bekerja pada sel epitel kelenjar prostrat secara parakrin sebagai respons terhadap stimulasi androgen yang menghasilkan peningkatan proliferasi sel prostat.

Faktor pertumbuhan epidermal (EGF) dan Transforming Growth Factor (TGF ) adalah aktivator penting dari pertumbuhan prostat normal, dan ekspresinya diatur secara positif oleh androgen. Bahkan ditemukan dalam jumlah besar dalam cairan prostat. 

Keluarga TGF-β termasuk TGF-β1, TGF-β2 dan TGF-β3. Mereka diekspresikan selama perkembangan prostat dan pada prostat dewasa, baik normal maupun ganas. TGF-β diproduksi oleh sel stroma dan epitel, tetapi reseptornya hanya ditemukan pada sel stroma. Ini mengatur pertumbuhan prostat dengan menghambat proliferasi sel dan menginduksi apoptosis.

Singkatnya, faktor pertumbuhan IGF, EGF, TGF-β dan FGF sebagian besar merupakan stimulator proliferasi, sedangkan TGF- sebagian besar menghambat pertumbuhan prostat.

Kesimpulan

Kelenjar prostat berperan memainkan peran penting dalam sistem reproduksi pria dengan mengeluarkan larutan alkali pelindung spermatozoa di lingkungan asam saluran reproduksi wanita saat proses pembuahan.

Selain itu, cairan yang dihasilkan kelenjar prostat berfungsi untuk menyeimbangkan keasaman saluran reproduksi wanita, yang meningkatkan umur spermatozoa secara keseluruhan dan meningkatkan potensinya untuk membuahi sel telur dengan sukses. 

Cairan yang dihasilkan kelenjar prostat juga mengandung protein dan enzim pendukung yang memberikan nutrisi bagi spermatozoa. Volume tambahan cairan prostat ke cairan semen dan spermatozoa memungkinkan propulsi mekanis akan lebih mudah melalui uretra.


Referensi :

  1. Mona Sarma. 2017. The Prostat Gland. In Basic Human Andrology: A Text Book. https://www.researchgate.net/publication/318678282_The_Prostate_Gland
  2. Mark Gurarie. 2020. The Anatomy of The Prostate. Verrywell Health.
  3. Omesh Singh and Srinivasa R.B. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK540987/
  4. National Institue Of Health. 2018. https://training.seer.cancer.gov/prostate/anatomy/

Zul Hendry
Zul Hendry Dosen Program Studi Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yarsi Mataram