Widget HTML #1

Tingkat Kecemasan Pasien Fraktur Di RSUD Dr Soedjono Selong

Judul Skripsi:

Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Pasien Fraktur Yang Dirawat Di Ruang Bedah (Ruang Mawar Dan Ruang Melati Kelas III) RSUD  Dr. R Soedjono Selong NTB


Penulis :

ALFAN FAUZI

Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Pasien Fraktur Yang Dirawat Di Ruang Bedah RSUD  Dr. R Soedjono Selong
Gambar oleh congerdesign dari Pixabay

Abstrak

Saat ini penyakit muskuloskeletal telah menjadi masalah yang banyak dijumpai di pusat-pusat pelayanan kesehatan di seluruh dunia.

WHO telah menetapkan dari tahun 2005 sampai 2010 menjadi dekade tulang dan persendian. Menurut data dari Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2010. Fraktur dapat menyebabkan kematian, cacat fisik, dan stres psikologis karena cemas. 

Didapatkan 25% penderita fraktur mengalami kematian, 45% mengalami cacat fisik, 20% mengalami stres psikologis karena cemas, dan 10% mengalami kesembuhan dengan baik (Depkes RI, 2009).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pasien fraktur yang dirawat di RSUD DR. R. Soedjono Selong. 

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptifsurvey. Tehnik pengambilan sampel secara accidental sampling dengan jumlah responden 20 orang. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalahmenggunakan kuisioner. 

Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat10 responden (50%) mengalami tingkat kecemasan ringan, 8 responden (40%) mengalami tingkat kecemasan sedang, 2 responden (10%) mengalami tingkat kecemasan berat. 

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan informasi, dan diharapkan kepada perawat supaya melakukan intervensi asuhan keperawatan pada pasien fraktur yang mengalami kecemasan dengan tepat. Sehingga memberikan kepuasan kepada pasien.

Hasil

Kecemasan pada pada pasien fraktur meliputi takut terhadap anestesi, takut terhadap nyeri atau kematian, takut tentang ketidaktahuan atau takut tentang deformitas atau ancaman lain terhadap citra tubuh (Stuart, 2007). 

Hasil penelitian tentang Gambaran Tingkat Kecemasan pada Pasien Fraktur yang Dirawat Di Ruang Bedah (Mawar dan Melati kelas III) Di RSUD DR. R. Soedjono Selong yaitu 10 orang (50%) mengalami tingkat kecemasan ringan, 8 orang (40%) mengalami tingkat kecemasan sedang, 2 orang (10%) mengalami tingkat kecemasan berat. 

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sebagian besar tingkat kecemasan dari responden tergolong ringan. Menurut Kaplan dan Sadock (Sulistiawati, 2005) Kelompok umur dibawah 30 tahun cenderung menunjukan respon cemas yang lebih berat dibandingkan kelompok umur diatasnya, biasanya pada kelompok umur diatas 30 tahun telah terbentuk mekanisme koping yang baik.. 

Jenis kelamin juga dapat mempengaruhi tingkat kecemasan, menurut Kaplan dan sadock (Sulistiawati, 2005) Kelompok individu dengan jenis kelamin perempuan cenderung lebih cemas dibandingkan kelompok individu laki-laki. 

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Rasmina (2011) tentang Pengaruh Pemberian Komunikasi Terapeutik terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan pada Fasien Fraktur di Ruang Bedah RSUD Bima” dengan jumlah sampel sebanyak 21orang yaitu terdapat 17 orang (81%) mengalami tingkat kecemasan berat, 4 orang (19%) dengan tingakat kecemasan sedang, dan tidak ada yang mengalami kecemasan ringan. 

Setelah melakukan komunikasi trapeutik didapatkan hasil bahwa responden yang mengalami kecemasan ringan sebanyak 5 orang (23,8%), sedangkan responden yang mengalami kecemasan sedang sebanyak 16 orang (76,2%) dan tidak ada yang mengalami kecemasan berat. Setelah dilakukan uji T-test dan didapatkan hasil p=0,000 < α=0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, Penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi terapeutik mempunyai pengaruh yang signifikan dalam menurunkan kecemasan klien. 

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Tanjung (2005) tentang Efek Komunikasi terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Fraktur di Rumsah Sakit H. Adam Malik Medan dengan jumlah sampel sebanyak 13 responden menunjukkan bahwa sebanyak 84,6%% responden mengalami kecemasan ringan dan 15,4% mengalami kecemasan sedang dan tidak ada pasien dengan tingkat kecemasan berat maupun panik.

File Skripsi PDF Lengkap Bisa di Unduh Melalui Tombol Download dibawah