Widget HTML #1

Asuhan Keperawatan Monkeypox atau Cacar Monyet

Monkeypox (secara harfiah berarti cacar monyet) merupakan penyakit akibat virus yang paling sering diidentifikasi di negara berhutan-hujan di Afrika tengah dan barat. Virus awalnya ditemukan di monyet laboratoris pada 1958. 

Virus juga bisa menginfeksi binatang pengerat lain, misalnya tikus besar, tikus biasa, dan kelinci. Kasus monkeypox pertama pada manusia dilaporkan dalam lokasi terpencil di Afrika pada 1970; Pada juni 2003, terjadi serangan di Arnerika Serikat yang melibatkan orang yang telah jatuh sakit akibat kontak dengan anjing padang rumput luas yang terinfeksi. 

Monkeypox
 Foto by. Pan American Health Organization from: Flickr

Periode inkubasi berlangsung sekitar 12 hari, dan penyakit berlangsung 2 sampai 4 minggu. Walaupun jarang terjadi, komplikasi bisa meliputi ensefalitis dan kematian. Di Afrika, monkeypox berakibat fatal pada 10% pasien yang tertular penyakit. 

Penyebab 

Virus monkeypox, dari binatang yeng terinfeksi melalui gigitan atau kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi binatang.

Tanda dan gejala 

  • Sakit punggung 
  • Perasaan tidak nyaman dan lelah yang umum 
  • Tidak enak badan 
  • Sakit otot 
  • Ruam papular yang dimulai di wajah atau area tubuh lain dalam 1 sampai 3 hari setelah serangan demam (lesi melewati beberapa stadium sebelum mengerak dan rontok) 
  • Nodus limfa membengkak 

Uji diagnostik 

Virus bisa diisolasi dari cairan vasikular untuk membantu diagnosis dan membedakan dari virus lain yang menimbulkan ruam.

Penanganan 

  • Tidak ada penanganan khusus untuk monkeypox, tetapi vaksin cacar (smallpar) bisa mengurangi risiko penularan penyakit ini.
  • Pada orang-orang yang meneliti serangan monkeypox dan merawat individu atau binatang terinfeksi, Centers for Disease Control and Prevention merekomendasikan mereka sebaiknya menerlma vaksinasi cacar. 
  • Orang yang terpapar individu atau binatang yang dipastikan menderita monkeypox sebaiknya juga menerima vaksinasi (sampai 14 hari setelah terpapar) 
  • Vaksinia imun globulin bisa dipertimbangkan dalam beberapa kasus, misalnya pada pasien yang mengalami imunosupresi parah. 
  • Tidak ada data yang tersedia mengenai keefektifan cidofovir (Vistide) dalam menangani kasus monkeypox manusia. 

Intervensi Asuhan Keperawatan 

Intervensi asuhan keperawatan pada monkeypox atau cacar monyet antara lain:

  • Segeralah melapor ke departemen kesehatan jika menduga terjadi monkeypox.
  • Lakukan kombinasi tindakan pencegahan standar, kontak, dan tetesan kecil.Karena adanya risiko penularan terbawa-udara, tindakan pencegahan tetesan kecil sebaiknya dilakukan (jika memungkinkan) menggunakan respirator penyaring yang bisa dibuang yaitu N95 (atau yang sebanding) yang diakui NIOSH dan telah teruji dengan baik. Masker pembedahan bisa dipakai jika respirator tidak tersdia. Isolasi sebaiknya tetap dilakukan sampai semua lesi berkerak atau sampai departemen kesehatan lokal menyatakan bahwa isolasi tidak lagi diperlukan.
  • Bersihkan tangan dengan saksama setelah melakukan kontak dengan pasien terinfeksi atau benda terkontaminasi. Ajari juga pasien dan keluarganya cara membersihkan tangan dengan benar. 
  • Lindungi mata jika percikan atau semprotan cairan tubuh bisa muncul.
  • Tempatkan pasien dalam kamar pribadi. Gunakan kamar tekanan negatif jika tersedia. 
  • Pakaikan masker di hidung dan mulut pasien, dan tutupi lesi kulit yang terpapar dengan selimut atau pakaian saat memindahkan pasien. Jika pasien akan tetap dirawat di rumah, ia sebaiknya melakukan tindakan pencegahan yang sama.
Marthilda Suprayitna, Ners., M.Kep
Marthilda Suprayitna, Ners., M.Kep Praktisi dan Dosen Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yarsi Mataram