-->
bR7izkJOiKy1QUHnlV5rpCDjiDlVyiP6q1XpDxAH
Bookmark

Ilmu dan Teori Keperawatan

Ilmu biasanya identik dengan pengetahuan atau disebut ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan adalah seluruh upaya sadar manusia untuk menyelidiki menemukan dan meningkatkan pemahaman tentang berbagai aspek realitas di alam. 

Falsafah dan Teori Keperawatan

Secara konseptual ilmu merupakan sebuah fenomena yang menarik dalam kehidupan manusia karena di sini terdapat hubungan sebab-akibat yang bersifat universal dan memiliki objektivitas tanpa dipengaruhi oleh prasangka-prasangka yang subjektif. 

Ilmu Pengetahuan

Ilmu sering diidentikkan atau disamakan artinya dengan pengetahuan yang maknanya memahami, mengerti atau mengetahui. Ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan khusus tentang apa yang menyebabkan sesuatu dan mengapa seperti itu dan merupakan kumpulan pengetahuan yang padat melalui penyelidikan yang sistematis dan terkendali.

Beberapa karakteristik ilmu antara lain: 

  • Empiris yaitu berdasarkan pengamatan dan percobaan 
  • Sistematis atau tersusun secara logis serta mempunyai hubungan saling bergantung
  • Objektif yaitu terbebas dari persangkaan dan tendensi pribadi
  • Analitis menguraikan persoalan menjadi bagian-bagian yang terinci 
  • Verifikatif atau dapat diperiksa kebenarannya 

Ilmu pengetahuan telah banyak membawa perubahan dalam kehidupan manusia, terlebih lagi dengan semakin berkembangnya teknologi berbagai bidang keilmuan sehingga manusia lebih mampu memahami berbagai gejala serta mengatur kehidupan secara lebih efektif dan efisien.

Hal itu berarti bahwa ilmu mempunyai dampak yang besar bagi kehidupan manusia yang tidak terlepas dari fungsi dan tujuan ilmu itu sendiri. Dalam pandangan ini fungsi ilmu itu lebih bersifat taktis sebagai disiplin atau aktivitas untuk memperbaiki sesuatu, mempelajari fakta serta memajukan pengetahuan pada  berbagai bidang kehidupan. 

Berdasarkan teori teori yang dikemukakan oleh para ahli, fungsi ilmu adalah menjelaskan sesuatu berdasarkan landasan yang telah ditetapkan sebelumnya. Fungsi yang kedua adalah prediktif atau meramalkan serta menjelaskan faktor sebab-akibat suatu kejadian atau peristiwa. Ketiga, fungsi ilmu adalah mengendalikan gejala alam berdasarkan suatu teori. 

Secara garis besar terdapat empat sumber ilmu pengetahuan Yaitu:

  • Pengalaman: pengetahuan dapat diperoleh melalui pengalaman dengan jalan observasi atau dengan penginderaan. 
  • Rasionalisme: merupakan pikiran manusia dengan berpendapat bahwa salah satu sumber ilmu pengetahuan manusia adalah rasio
  • Intuisi : manusia mempunyai kemampuan khusus untuk mengetahui yang tidak terikat kepada Indra maupun penalaran 
  • Wahyu : yaitu pengetahuan yang disampaikan oleh Allah kepada manusia lewat nabi nabi yang diutusnya melalui kitabnya seperti Al Quran, Taurat, Zabur dan Injil. Dari keempat kitab tersebut yang berisikan pengetahuan mengetahui mengenai kehidupan seseorang yang terjangkau oleh empiris maupun yang mencakup permasalahan 

Ilmu Keperawatan

Keperawatan dapat kita sebut sebagai ilmu karena keperawatan itu menggunakan pendekatan dan metode penyelesaian masalah yang secara ilmiah ditunjukkan untuk mempertahankan memelihara dan meningkatkan kualitas hidup klien dan banyak sekali menerapkan ilmu-ilmu dasar seperti ilmu perilaku sosial, fisika, biomedik dan sebagainya.

Ilmu keperawatan merupakan suatu disiplin ilmu yang memiliki body of knowledge yang disusun dari berbagai teori-teori yang membentuk satu kesatuan yang utuh dan khas yang senantiasa berkembang.

Keperawatan sebagai ilmu memiliki objek formal dan material. Objek formal keperawatan mempunyai cara pandang pada respon manusia terhadap masalah kesehatan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya yang dilakukan dengan cara ilmiah 

Objek material keperawatan memiliki bahasa yang disusun secara sistematis dan menggunakan metode ilmiah dimana asuhan keperawatan pada manusia ditujukan kepada bagian yang tidak dapat berfungsi secara sempurna yang berkaitan dengan masalah kesehatan.

Jadi keperawatan itu bisa kita sebut sebagai ilmu yang memiliki teori dan karakteristik. Teori keperawatan terdiri dari sekumpulan konsep yang berhubungan secara logis dalam suatu kerangka berpikir tertentu. 

Konsep ini pada dasarnya merupakan suatu gambaran mental atau persepsi yang menggambarkan atau menunjukkan suatu fenomena baik secara tunggal maupun dalam suatu kontinum. 

Konsep ini sangat sulit untuk diobservasi secara langsung, oleh karena itu untuk keperluan penelitian perlu adanya penjabaran ke tingkatan yang lebih konkret agar observasi dan pengukuran itu dapat dilakukan.

Dalam suatu teori,  penjabaran sebuah konsep sering dinyatakan dalam suatu relasi atau hubungan antara dua konsep atau lebih yang tersusun secara logis. Pernyataan yang menggambarkan hubungan antar konsep itu kita bisa sebut dengan proposisi. 

Dengan demikian konsep itu merupakan himpunan yang membentuk proposisi, sedangkan proposisi merupakan himpunan yang membentuk teori yang dapat dipahami. 

Teori merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata dan menjelaskan suatu proses dan hubungan beberapa konsep yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena-fenomena dengan menentukan hubungan untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan atau mengendalikan suatu fenomena. 

Teori keperawatan itu sebagai usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori keperawatan itu berperan dalam membedakan Keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan. 

Beberapa ahli membagi teori kedalam beberapa  jenis dan tingkatan, yaitu: 

Grand theory: Grand theory disini maksudnya adalah teori besar yaitu sistem yang secara ketat mengaitkan proposisi-proposisi dan konsep-konsep yang abstrak sehingga dapat digunakan menguraikan menjelaskan dan memprediksi secara komprehensif sejumlah fenomena besar secara nonprobabilitas. 

Dalam tingkatan teori ini terdapat tingkat keterhubungan yang longgar antara sejumlah asumsi konsep dan proposisi yang membentuk pandangan ilmuwan tentang dunia

Middle Range Teori: Middle range teori merupakan jenis teori pada tingkat menengah. Di sini proposisi yang berhubungan dan dikembangkan untuk menjelaskan beberapa kelompok tingkah laku manusia yang abstrak.

Practical teori atau teori substantif: adalah teori yang paling rendah tingkatan abstraknya dan memiliki generalisasi yang sangat terbatas pada suatu bidang kajian tertentu. 

Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman dalam penelitian. Teori adalah serangkaian konsep yang saling terkait dan menspesifikasi hubungan antara variabel.

Teori keperawatan merupakan sekelompok konsep yang menjelaskan tentang suatu proses peristiwa atau kejadian mengenai keperawatan yang didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi. Teori keperawatan ini banyak digunakan untuk menyusun atau membuat suatu model konsep dalam keperawatan. 

Selain itu, model keperawatan mengandung hal-hal dasar seperti keyakinan dan nilai-nilai yang menjadi dasar sebuah model. Oleh karena itu dianggap sangat perlu untuk memiliki dan mempelajari mengenai teori dan model keperawatan yang telah ada sebelumnya karena dianggap sangat dibutuhkan oleh perawat dan menjadi acuan. 

Aplikasi teori ke Praktek Keperawatan merupakan salah satu bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan dan profesi keperawatan. Dengan adanya teori yang kuat, diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan baik itu dalam bentuk tindakan keperawatan atau bentuk model Praktek Keperawatan.

Teori keperawatan akan membantu para anggota profesi perawat untuk memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan dan memberikan pijakan dalam penyelesaian berbagai masalah keperawatan.

Teori keperawatan akan membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan. Teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang.

Karakteristik teori keperawatan 

Teori keperawatan tadi adalah serangkaian pernyataan tentang fenomena yang saling terkait untuk menyebutkan, menjelaskan, memprediksi dan mengendalikan dalam lingkup keperawatan. 

Teori keperawatan yang berkembang dan berasal dari aspek-aspek dalam berbagai dimensi kemanusiaan itu sudah dibuktikan banyak menimbulkan dampak terhadap praktek keperawatan dimana teori yang menghasilkan suatu situasi yang kita harapkan. 

Situasi yang dihasilkan oleh suatu teori itu dapat menolong seorang ilmuwan untuk menyusun, menguji, merevisi atau menghaluskan serta menggunakan teori keperawatan yang bersumber dari konsep-konsep keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia, konsep Sehat Sakit, konsep lingkungan dan keperawatan.

Teori keperawatan bersifat ilmiah artinya disini teori keperawatan digunakan berlandaskan rasional yang jelas dan dikembangkan dengan menggunakan cara berpikir yang bersifat sederhana dan umum. 

Teori keperawatan dapat digunakan pada masalah sederhana maupun masalah kesehatan yang kompleks sesuai dengan situasi Praktek Keperawatan.

Teori keperawatan itu berperan dalam memperkaya body of knowledge keperawatan yang dilakukan melalui penelitian-penelitian dan menjadi pedoman serta berperan dalam memperbaiki kualitas Praktik Keperawatan itu sendiri.

Teori keperawatan itu merupakan usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena keperawatan dan menjadi salah satu bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan 

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan ilmu keperawatan

Dalam perjalanan Ilmu Keperawatan yang berkembang saat ini itu tentunya tidak lepas dari sejarah perkembangan keperawatan itu sendiri mulai dari zaman purba sampai zaman modern sekarang.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan keperawatan itu sendiri.  Florence nightingale merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori keperawatan yang melalui filosofi keperawatan mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan orangnya sakit yang dikenal dengan teori lingkungannya.

Florence Nightingale juga membuat standar pada pendidikan keperawatan serta standar pelaksanaan asuhan keperawatan. Florence juga membedakan praktik keperawatan dengan kedokteran serta perbedaan Perawatan pada orang yang sakit dengan yang sehat.

Faktor yang berikutnya adalah kebudayaan yang juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan teori keperawatan. Diantaranya itu dengan adanya pandangan awal bahwa pelayanan keperawatan lebih baik dilakukan oleh wanita, dalam proses telah berubah seiring dengan perkembangan peralatan menjadi melibatkan laki-laki.

Sebagai profesi yang mandiri, demikian juga yang dahulu budaya perawat biasanya dibawah pengawasan langsung oleh dokter dan setelah diakuinya keperawatan sebagai profesi menjadi memiliki hak dan otonomi sehingga peran perawat dan dokter perlahan berubah menjadi mitra kerja yang sejajar dalam menjalankan tugas sebagai tim kesehatan.

Sistem pendidikan yang juga mengalami perubahan juga memberikan dampak terhadap perkembangan teori keperawatan. Dahulu pendidikan keperawatan itu belum mempunyai sistem dan kurikulum keperawatan yang jelas. Sedangkan saat ini keperawatan telah memiliki sistem pendidikan keperawatan yang terarah sehingga teori-teori keperawatan juga berkembang dengan orientasi pada pelayanan keperawatan.

Pengembangan ilmu keperawatan juga ditandai dengan adanya pengelompokan ilmu keperawatan dasar, ilmu kekuatan klinik dan ilmu keperawatan komunitas yang merupakan cabang ilmu keperawatan. 

Ilmu keperawatan itu terus berkembang dan tidak menutup kemungkinan pada tahun-tahun yang akan datang akan selalu ada cabang ilmu keperawatan yang lebih khusus atau subspesialis yang diakui.