Widget HTML #1

Download Makalah Konsep Mobilitas Pasien

Mobilitas didefinisikan sebagai kemampuan untuk bergerak dengan bebas, mudah, dan terarah di lingkungan. Mobilitas adalah bagian penting dari kehidupan. 

Orang harus dapat bergerak untuk melindungi diri dari trauma dan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Mobilitas sangat penting kemandirian, orang yang sepenuhnya tidak dapat bergerak sama rentan dan ketergantungannya seperti bayi.

Faktor risiko yang berhubungan dengan imobilitas adalah penyakit, gangguan kognitif, kelenturan, fungsi jantung yang buruk dan toleransi yang buruk terhadap aktivitas, kekuatan otot yang tidak memadai, gangguan keseimbangan, postur dan keselarasan tubuh yang tidak tepat, gaya berjalan yang terganggu, nyeri, penggunaan obat penenang, kekakuan sendi, masalah tulang, obesitas, dan gangguan neurologis. 

Download Makalah Konsep Mobilitas Pasien
Photo by Department of Foreign Affairs and Trade on wikimedia.org

Di samping itu terdapat masalah kesehatan fisiologis yang mengharuskan pasien untuk istirahat total di tempat tidur.

Faktor risiko ini dinilai oleh perawat untuk menentukan etiologi defisit yang teridentifikasi dan untuk mengenali bahwa, karena satu atau lebih faktor risiko, pasien berisiko mengalami gangguan dalam hal mobilitas, gaya berjalan, kekuatan, dan keterampilan motoriknya.

Mobilitas dapat dinilai dengan menggunakan pengamatan langsung terhadap gerakan dan menggunakan beberapa tes standar seperti Time Get Up and Go Test dimana perawat menilai kemampuan pasien untuk bangkit dari kursi, berjalan, dan kemudian kembali ke kursi. 

Assessment Tool for Safe Patient Handling and Movement, Egress test juga bisa digunakan perawat untuk menilai kemampuan pasien untuk duduk kemudian berdiri, berbaris di tempat dan maju ke depan dengan masing-masing kaki dan kembali ke posisi yang sama. 

Kemampuan dan gangguan mobilitas juga dapat dinilai dengan mengamati Pasien saat mereka:

  • Bergerak di tempat tidur
  • Duduk untuk menentukan apakah mereka membutuhkan dukungan saat duduk
  • Ubah dari posisi duduk ke berdiri, pindah dari tempat tidur ke kursi, dan duduk di kursi atau tempat tidur
  • Berdiri dan berjalan

Secara sederhana, gaya berjalan adalah cara orang berjalan, atau ambulasi. Gaya berjalan adalah fungsi dari beberapa hal yang berbeda termasuk keseimbangan, koordinasi, kekuatan otot, dan mobilitas sendi.

Keseimbangan dapat terganggu oleh gangguan telinga tengah yang mempengaruhi ruang depan dan kanalis semisirkularis koklea telinga yang juga bisa menjadi pemicu vertigo. Selain itu keseimbangan juga dipengaruhi oleh postur yang buruk, dan gangguan muskuloskeletal atau neurologis.

Koordinasi otot adalah kemampuan seseorang untuk dengan lancar dan aman menggunakan koordinasi motorik kasar dan motorik halus. Koordinasi dapat dipengaruhi oleh gangguan neurologis serebelum, korteks serebral dan ganglia basal. 

Kekuatan otot dapat terganggu dengan hal-hal seperti atrofi otot, kelenturan, defisit nutrisi, paresis, flaccidity dan penyebab lainnya. Mobilitas sendi dapat terganggu karena tidak digunakan, radang sendi dan gangguan tulang lainnya.

Klasifikasi Kekuatan Otot

Kekuatan otot diklasifikasikan pada skala nol sampai lima, seperti di bawah ini.

  • Nol  --> Tidak ada kontraksi otot
  • Satu --> Tidak ada gerakan otot, hanya getaran yang dicatat
  • Dua --> Gerakan otot tetapi hanya ketika dibantu dengan gravitasi
  • Tiga -->  Gerakan otot melawan gravitasi tetapi tidak melawan resistensi
  • Empat -->  Gerakan otot melawan resistensi
  • Lima --> Gerakan dan kekuatan otot penuh


Level Mobilitas

Mobilitas sendi dan rentang gerak dinilai untuk klien. Secara sederhana, rentang gerak penuh didefinisikan sebagai gerakan maksimum sendi yang spesifik untuk sendi tersebut. Sebagai contoh, siku biasanya harus dapat melakukan ekstensi, fleksi, rotasi untuk supinasi dan notasi untuk pronasi dan leher harus sepenuhnya dapat melakukan ekstensi, fleksi, fleksi lateral, hiperekstensi, dan rotasi.

Setelah  dinilai  mobilitas pasien, dapat diklasifikasikan sebagai berikut berdasarkan tingkat kemampuan fungsional yaitu:

  • Level 0: Pasien sepenuhnya mandiri dalam hal mobilitas
  • Level 1: Pasien membutuhkan alat bantu
  • Level 2: Pasien membutuhkan alat bantu dan pembinaan dan pengawasan orang lain

  • Level 3: Pasien membutuhkan alat bantu dan bantuan langsung dari orang lain

  • Level 4: Pasien sepenuhnya bergantung pada orang lain untuk kebutuhan mobilitasnya

Untuk melengkapi materi tentang mobilitas pasien, silahkan unduh Makalah melalui tombol Download dibawah ini.







Ns.Radliyatul Fahmi, S.Kep
Ns.Radliyatul Fahmi, S.Kep Perawat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat