Widget HTML #1

Analisis Faktor-Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Hipertensi

Judul Skripsi:

Analisis Faktor-Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Hipertensi Pada Pasien Di Puskesmas Gunungsari Kabupaten Lombok Barat


Analisis Faktor-Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Hipertensi
Image by Biswarup Ganguly on wikimedia.org

Penulis :

ASTRY PUDJI LIESTARY


Abstrak :

Hipertensi adalah tekanan darah sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, dan tekanan darah diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih atau sedang dalam pengobatan anti Hipertensi. 

Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, yakni  mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia. Hipertensi dapat mengakibatkan penyakit jantung koroner, gagal jantung, kerusakan pembuluh darah otak, gagal ginjal, diabetes melitus, dan lain laian. 

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh faktor yang tidak dapat diubah (usia dan jenis kelamin) dan faktor yang dapat di ubah (obesitas, stres dan aktivitas fisik) terhadap terjadinya Hipertensi di Puskesmas Gunungsari Kabupaten Lombok Barat. 

Desain yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Tehnik pengambilan sampel secara accidental sampling dengan jumlah responden 74 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara melalui pengisian kuisioner dan pemeriksaan fisik seperti berat badan, tinggi badan dan tekanan darah yang dilakukan oleh peneliti.

Hasil analisis menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara usia (0,003), obesitas (0,004) dan aktivitas fisik (0,001) dengan hipertensi dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan stres dengan hipertensi pada pasien di Puskesmas Gunungsari Kabupaten Lombok Barat.

Dari hasil penelitian ini diharapkan puskesmas agar lebih meningkatkan program penyuluhan mengenai faktor-faktor risiko kejadian hipertensi seperti usia, obesitas dan aktivitas fisik yang dapat meningkatkan tekanan darah pada masyarakat.


Pendahuluan

Menurut The Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7), mendefinisikan bahwa yang dianggap hipertensi bila tekanan darah sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, dan tekanan darah diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih atau sedang dalam pengobatan anti Hipertensi. 

Tekanan darah terdiri dari dua fase dalam setiap denyut jantung yaitu sistolik dan diastolik. Sistolik menunjukkan fase darah yang sedang dipompa oleh jantung, sedangkan diastolik menunjukkan fase darah yang kembali ke jantung.

Hasil penelitian yang dilakukan Adiono (2008) di Dusun Sibowi Kabupaten Donggala faktor risiko yang mempengaruhi hipertensi yaitu umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan obesitas. Sedangkan menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Pradono (2010), faktor yang mempengaruhi hipertensi erat kaitannya dengan umur, perilaku merokok, stres, dan obesitas.

Menurut Hananta dan Muhammad (2011), faktor risiko hipertensi dapat dibedakan atas yang tidak dapat diubah seperti keturunan, jenis kelamin dan usia, sedangkan yang dapat diubah antara lain seperti obesitas, aktivitas fisik, stress, merokok, dan pola makan yang salah.

Negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, diperkirakan 20% atau satu diantara lima orang penduduknya menderita hipertensi. 

Keadaan itu mencerminkan bahwa penyakit hipertensi di negara-negara maju menjadi masalah kesehatan paling dominan dan memerlukan penanganan serius (Beevers, 2008). 

Satu diantara tiga orang dewasa di seluruh dunia menderita hipertensi. 

Perbandingannya meningkat pada penderita yang berusia 20-30 tahun ke atas. Diperkirakan hampir 50% penderita hipertensi berusia lebih dari 50 tahun. Prevalensi hipertensi tertinggi terjadi di Afrika, lebih dari 40% orang dewasa di Afrika diperkirakan menderita hipertensi (WHO, 2012).

Data yang peneliti ajukan diatas adalah data angka kejadian hipertensi di beberapa Puskesmas di Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2012. Hasil laporan data kesakitan Dinas Kabupaten Lombok Barat jumlah penderita hipertensi di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2012 sebanyak 7.690 penderita (Laporan Data Kesakitan Dikes Lobar, 2012).

Menurut data diatas, kasus hipertensi pada tahun 2012 di Puskesmas Gunungsari menempati posisi kedua setelah Puskesmas Kuripan. Dari data di atas, merupakan salah satu alasan penulis mengambil lokasi penelitian di Puskesmas Gunungsari selain karena jumlah hipertensi paling tinggi diantara lima penyakit terbanyak di Puskesmas Gunungsari. Berikut ini data jumlah kunjungan terbanyak pasien di Puskesmas Gunungsari pada bulan Januari dan Februari tahun 2013

Perkembangan hipertensi berjalan secara perlahan, tetapi secara potensial akan berdampak sangat berbahaya bagi organ tubuh (Dalimartha, et al. 2008).

Hipertensi terus-menerus adalah salah satu faktor penyebab berbagai penyakit yang berhubungan dengan kardiovaskuler seperti stroke, serangan jantung, dan merupakan penyebab utama gagal ginjal kronik

Untuk File Lengkapnya, Silahkan diunduh Melalui Tombol DOWNLOAD dibawah...