Widget HTML #1

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam Pencegahan Ispa Pada Balita

Judul Skripsi:

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam Pencegahan Ispa Pada Balita Di Puskesmas Kuripan Kabupaten Lombok Barat

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam Pencegahan Ispa Pada Balita
Image from piqsels

Penulis

AHMAD ALWAN

Abstrak

ISPA (lnfeksi Saluran Pernafasan Akut) yaitu infeksi akut saluran pernafasan bagian atas dan infeksi akut saluran pernafasan bagian bawah. ISPA banyak diderita oleh anak-anak, pada tahun 2013 di Puskesmas Kuripan Kabupaten Lombok Barat, data kasus 10 penyakit, dimana penyakit tertinggi adalah ISPA sebanyak 12.285 (28,3%).

Adapun tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap Ibu dalam pencegahan ISPA pada balita di Puskesmas Kuripan Kabupaten Lombok Barat Tahun 2013”.

Penelitian ini merupakan  penelitian deskriftif. Dengan pendekatan cross sectional yang menjadi populasi di penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita yang sedang menderita ISPA di Ruang Rawat Jalan Puskesmas Kuripan pada tahun 2012 berjumlah 12.285 orang. Jumlah sempel sebanyak 99 orang data di kumpulkan dengan mengunakan kusioner dan lembar observasi kemudian dianalisa dengan uji descriftive statistics.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan Ibu dalam pencegahan ISPA pada  balita masuk dalam kategori baik  yaitu sebanyak 33 orang  (82,5%) dan sikap ibu dalam pencegahan ISPA pada Balita masuk dalam kategori cukup sebanyak 54 orang ( 54,5% ).

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, bagi ibu diharapkan dapat menambah informasi bagi masyarakat khususnya para ibu tentang pentingnya melakukan pencegahan dan penanganan ISPA di rumah, karena seorang anak masih bergantung pada orang tua terutama ibu.


Rangkuman

Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam Pencegahan ISPA

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan tingkat pengetahuan dan sikap ibu tentang pencegahan ISPA pada Balita di Ruang Rawat Jalan Puskesmas Kuripan termasuk dalam kategori baik yaitu (50,5%), karena sebagian besar ibu sudah mendapatkan penyuluhan tentang penyakit ISPA di posyandu-posyandu setempat. Hal ini mendukung teori Notoatmodjo bahwa pengetahuan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan. 

Menurut Notoatmodjo (2007) tingkat pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni faktor yang ada pada individu (faktor individual) dan faktor yang ada di luar individu (faktor sosial). Faktor individual meliputi: kematangan pertumbuhan (usia), kecerdasan, latihan (ulangan) dan kepribadian, sedangkan faktor sosial meliputi: keadaan keluarga, pendidikan, alat mengajar, motivasi sosial, lingkungan dan kesempatan. 

Dilihat dari usia dapat dijelaskan bahwa semua responden berada pada kelompok usia 20-24 tahun (dewasa muda) yaitu sebanyak  62 responden(61,6%) dan dimana rentang umur responden berada pada kelompok umur antara 25-29 tahun yaitu sebanyak 38 responden (38,4%). Menurut pendapat Agung, (2008), bahwa usia 10-20 tahun merupakan dimana pada kelompok umur ini dimungkinkan dalam meningkatkan pengetahuan responden lebih cepat, semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan scmakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya tentang konsep penyakit ISPA. 

Hasil penelitian di atas, selain sesuai dengan pendapat dari beberapa teori, juga sesuai dengan beberapa penelitian terdahulu yaitu: Suratman di Puskesmas Ponjong II Gunung Kidul Yogyakarta yaitu ada hubungan pengetahuan dengan kontrol ulang (p = 0.002). 

Pencegahan ISPA Balita Di Puskesmas Kuripan. 

Hasil penelitian  menunjukkan bahwa secara keseluruhan gambaran pencegahan ISPA pada Balita di Ruang Rawat Jalan Puskesmas Kuripan termasuk dalam katagori cukup (54,5%). Karena sebagian kecil ibu tidak menanggapi dan melaksanakan dari penyuluahn yang di dapatkan di posyandu-posyandu setempat, Hal ini perlu ditingkatkan untuk menghasilkan balita yang sehat, karena balita yang sehat berasal dari ibu yang sehat. 

Berdasarkan hasil penelitian bahwa penelitian ini sesuai teori yang dikemukakan oleh Azwar.S, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi sikap antara lain : pengalaman pribadi, untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, kebudayaan telah mewarnai sikap seseorang, karena kebudayaanlah yang memberi corak pengalaman pada individu-individu; media massa, dapat juga mempengaruhi sikap individu karena dilihat dari cara sikap penyampaian yang dapat mempengaruhi konsumennya. 


File Skripsi Bisa di unduh melalui tombol Download dibawah.